Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana Pada kunjungan Hingga Museum Prabu Siliwangi Hingga Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Kelurahan Karang Ditengah, Kota Sukabumi. Foto/Istimewa
“Juga Merangsang agar setiap lembaga dan institusi menarasikan kemuliaan sejarah dan perjalanannya Untuk membangun museum dan bisa semua ternarasi mulia Hingga museum,” ujar Putu Pada melakukan kunjungan Hingga Museum Prabu Siliwangi Hingga Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Kelurahan Karang Ditengah, Kota Sukabumi, Jawa Barat dikutip Di Sabtu (20/7/2024).
“Indonesia Di kekayaan khazanah Karyaseni Kearifan Lokal Global dan keragaman flora fauna serta perjalanan Untuk masa pra sejarah, kerajaan, kemerdekaan dan juga mengisi kemerdekaan hingga Pada ini, seyogianya bisa menjadi negeri sejuta museum. Jas Merah, jangan pernah melupakan sejarah,” kata Putu yang Untuk kesempatan itu diundang langsung Dari Pendiri Museum Prabu Siliwangi KH. Fajar Laksana.
Putu mengaku Merundingkan berbagai Topik Untuk pertemuan itu. Akan Tetapi Di intinya mereka ingin mewujudkan adanya payung hukum Untuk melindungi segala pusaka atau warisan Kearifan Lokal Global bangsa Untuk para leluhur Sebelum zaman dahulu, Mungkin Saja tidak hanya zaman kerajaan tapi juga pra sejarah. Untuk paparannya, Putu yang juga sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Legislatif (BKSAP) Lembaga Legis Latif ini menyampaikan komitmennya Untuk mengawal Karyaseni Kearifan Lokal Global Untuk awal.
Malahan, Putu mengatakan secara pribadi juga Memperoleh Museum Rudana yang berada Hingga Bali. Lalu, Putu juga menjelaskan tentang Sapta Karsa Permuseuman Indonesia Pada didaulat menjadi keynote speach Hingga Museum Prabu Siliwangi tersebut.
“Ketiga juga bagaimana perjuangan kita Untuk mewujudkan RUU Permuseuman dan juga inisiasi tentang RUU yang berhubungan Di Omnibus Kebudayaan. Mungkin Saja payung hukum RUU Pemuseuman ini menjadi sangat urgent, Omnibus Kebudayaan juga sangat urgent. Lantaran kemajuan bangsa secara ekonomi dan kemandirian ekonomi, juga kedaulatan politik harus didukung Di sejarah dan kebudayaan bangsa,” kata Putu.
Dia menilai, founding fathers dan tokoh-tokoh bangsa sudah menggaungkan komitmen agar berdikari Untuk bidang ekonomi. Berencana tetapi, kata dia, berdikari dan berkepribadian Untuk bidang kebudayaan juga harus terus dikawal agar betul-betul undang-undang atau RUU yang diusulkan memayungi baik tentang penemuan cagar Kearifan Lokal Global Lewat Undang-Undang Cagar Kearifan Lokal Global hingga mulai pemajuan kebudayaan Di Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.
“Tapi Hingga sisi lain tempat mulai atau rumahnya yang mengandung makna Tempattinggal tertinggi kebudayaan, Tempattinggal abadi peradaban dan Tempattinggal sumber inspirasi, menjadi tempat mulia yang mengawal, menarasikan, menampilkan dan memuliakan seluruh warisan luhur bangsa yaitu tentunya museum ataupun tempat-tempat lainnya yang harus Memperoleh payung hukumnya,” tuturnya.
Putu menuturkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan mampu mengawal memori kultural bangsanya, mengawal sejarah yang begitu besar dan luar biasa, harus terus digaungkan secara berkesinambungan secara komprehensif. Menurut dia, Bangsa lain seperti Jepang, Tiongkok; juga bangsa-bangsa Eropa Ditengah Perancis, Inggris dan lainnya; juga Amerika Serikat itu Apresiasi Untuk Bangsa dan Komunitas begitu tinggi Di Karyaseni Kearifan Lokal Global, serta mampu menampilkan dan menarasikannya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Putu Dorong Pemerintah Berikutnya Punya Komitmen Di Pelestarian Karyaseni Kearifan Lokal Global