Luka Horor Regis Prograis usai Dikalahkan Jack Catterall: Pergelangan Kaki Sampai Bergeser
Di pertarungan yang berakhir Bersama Mengalahkan mutlak Sebagai Catterall, Prograis (29-3, 24 KO) terlihat berjuang keras Kendati hanya mengandalkan satu kaki Sebelum ronde Ke-11. Akan Tetapi, ketangguhannya tetap tidak mampu membalikkan keadaan, Bersama skor juri 117-108, 116-109, dan 116-109 Sebagai Mengalahkan Catterall. Prograis Malahan harus terjatuh dua kali Ke ronde Ke-9 akibat pukulan kiri Catterall, sedangkan Catterall sendiri sempat terjatuh Ke ronde Ke-5 akibat terkena jab Prograis yang membuatnya tersandung.
Kejuaraan ini Membeberkan kelemahan mendasar Di Cara bertarung Prograis. Meski sudah 12 tahun berkarir dan memegang dua gelar Kemenangan dunia, Prograis dinilai belum menguasai Kemahiran penting seperti memberi tekanan, menyerang Ke arah tubuh lawan, dan menguasai ring Bersama baik. Keahliannya Di memotong gerak lawan juga dinilai kurang, yang seharusnya bisa menjadi Kunci Mengalahkan jika saja ia mampu melakukannya.
Hearn menyebut bahwa jika petinju seperti William Zepeda — yang Memperoleh kemampuan unggul Ke area yang kurang dikuasai Prograis — Berjuang Bersama Catterall, hasilnya Bisa Jadi Akansegera berbeda. Zepeda dikenal mampu Memberi tekanan berkelanjutan, serangan Ke tubuh yang agresif, dan kemampuan mengunci pergerakan lawan Ke ring. Jika Prograis Memperoleh Standar yang sama, laga ini bisa saja berakhir Bersama Mengalahkan Ke pihaknya.
Usai pertarungan, Prograis mengungkapkan penyesalan dan kekecewaannya Di wawancara bersama DAZN Boxing. “Bisa Jadi 12 ronde terlalu lama Untuk saya sekarang,” ujarnya. “Saya mulai kelelahan Ke ronde-ronde akhir. Saya Luka Ke lutut dan pergelangan kaki. Bisa Jadi sekarang saatnya memberi jalan Untuk petinju muda.”
Menurut Hearn, pertarungan berjalan hati-hati Ke awal Lantaran kedua petinju, yang sama-sama kidal dan berada Ke jajaran lima besar dunia, saling menunggu Kemungkinan. Akan Tetapi, knockdown Ke ronde kelima menjadi titik balik yang mengubah arah laga, dan Catterall mulai bermain lebih agresif Sebagai memanfaatkan momen tersebut. Ketika Catterall Meningkatkan serangannya, Prograis mulai kewalahan.
Pukulan yang membuat Prograis terjatuh Ke ronde Ke-9 sebenarnya adalah upaya pembelaan diri Bersama serangan Catterall. Akan Tetapi, Kendati berhasil Memutuskan Prograis, Catterall tetap tampil hati-hati dan hanya mengandalkan pukulan satu-dua tanpa serangan beruntun, menghindari risiko terjebak Dari serangan balasan.
Eddie Hearn menambahkan pujiannya Pada keberanian Prograis. “Regis Prograis adalah petarung sejati. Kendati pergelangan kakinya terkilir Ke ronde Ke-11 dan Malahan hampir tak bisa berdiri, dia tetap bertarung hingga akhir. Penghormatan besar untuknya,” ujar Hearn.
Akan Tetapi, Hearn juga menegaskan bahwa Luka bukanlah satu-satunya alasan Penurunan Prograis. Prograis Dikatakan kalah Lantaran tidak Memperoleh kemampuan teknis yang cukup Sebagai Memberi tekanan, mengontrol ring, atau menyerang tubuh lawan. Kekurangan ini membuatnya sulit bertahan Berjuang Bersama pukulan-pukulan Catterall.
Penurunan ini menjadi momen introspeksi Untuk Prograis, yang Bisa Jadi harus Mengkaji kembali pendekatannya Di bertarung jika ingin tetap Tantangan Ke kancah tinju dunia.
(sto)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Luka Horor Regis Prograis usai Dikalahkan Jack Catterall: Pergelangan Kaki Sampai Bergeser