Mojokerto –
Hingga Mojokerto, ada sebuah situs bersejarah bernama Situs Kumitir. Situs ini dipercaya sebagai istana ajaib Bhre Wengker. Bagaimana kisahnya?
Menurut para arkeolog, Situs Kumitir diduga merupakan bekas istana Bhre Wengker yang disebut juga Istana Ajaib. Istana ini dibangun Di era kepemimpinan Tribhuwana Tunggadewi.
Hipotesis bahwa Situs Kumitir adalah bekas istana Bhre Wengker dan Bhre Daha atau istana timur Majapahit didukung berbagai temuan arkeologi, yakni Naskah Negarakertagama dan peta rekonstruksi peneliti Belanda.
Di Naskah Negarakertagama, Situs Kumitir disebut juga sebagai istana ajaib Bhre Wengker dan Rani Dhaha. Istana timur dan barat Kerajaan Majapahit itu dibangun Hingga masa pemerintahan Putri Raden Wijaya, Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 masehi).
Pembangunan istana ajaib Bhre Wengker dan Bhre Daha ini tepatnya dilakukan Sesudah wafatnya kakak tiri Tribhuwana Tungga Dewi, Jayanegara (1309-1328 masehi), yang menjadi Raja Kedua Majapahit.
Kedua istana itu dibangun Sebagai mencegah perebuatan kekuasaan Antara Tribhuwana Tunggadewi Di adik kandungnya, Bhre Daha.
Lantaran kedua putri Raden Wijaya, pendiri Majapahit Di Dyah Gayatri atau Rajapatni itu sama-sama berhak menjadi penguasa kerajaan Sesudah Jayanegara wafat.
Istana barat dan timur dibangun Hingga Wilwatiktapura atau Kota Raja Majapahit yang diyakini berada Hingga Kecamatan Trowulan dan sekitarnya.
Sedangkan, Istana barat ditempati Di Tribhuwana Tunggadewi Di suaminya Bhre Tumapel atau Kertawardhana yang Sesudah Itu diwariskan Hingga putra Tribhuwana, Raja Hayam Wuruk.
Istana barat Majapahit ini diperkirakan berada Hingga Situs Kedaton atau Situs Sumur Upas, Desa Sentonorejo, Trowulan.
Pertikaian Hingga Majapahit Mutakhir terjadi melibatkan keturunan Hayam Wuruk hingga mewariskan tahtanya kepada Wikramawardhana, buah pernikahan Di Prameswari.
Hayam Wuruk juga mempunyai anak Di selir, yaitu Bhre Wirabhumi. Wirabhumi diangkat anak Di Bhre Daha dan dibesarkan Hingga istana timur Majapahit. Ia menikah Di cucu ibu angkatnya, Nagarawardhani dan dijadikan Bhre Lasem.
Sebenarnya, Wirabhumi sudah mengalah tapi Wikramawardhana mengganti jabatan Wirabhumi Agar memicu Konflik Bersenjata Paregreg Antara Majapahit barat dan timur (1404-1406 masehi).
Situs Kumitir juga menjadi tempat pendarmaan atau tempat menghormati Mahesa Cempaka, salah seorang raja bawahan Singosari. Bhre Wengker membangun tempat suci itu Sebagai menghormati leluhurnya, Mahesa Cempaka Hingga Di istananya yang kini menjadi Situs Kumitir.
Mahesa Cempaka meninggal Di 1268 masehi. Semasa hidupnya dia menjadi Bhre Daha yang memimpin salah satu Bangsa Dibagian Kerajaan Singosari. Sambil Singosari kala itu dipimpin saudara tirinya, Wisnu Wardhana.
Sosok Mahesa Cempaka juga diketahui merupakan keturunan kedua Ken Arok Di Ken Dedes. Dia adalah kakek Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Sedangkan Wisnu Wardhana keturunan kedua Di Tunggul Ametung Di Ken Dedes.
——–
Artikel ini telah naik Hingga detikJatim.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kisah Istana Ajaib Bhre Wengker Hingga Mojokerto