Menag Yaqut Cholil Qoumas memastikan 46 jemaah haji yang dirawat Ke Arab Saudi tidak dikenakan biaya. Foto/SINDOnews/widya michella
Hal ini disampaikan Di menutup penyelenggaraan operasional haji 1445H/2024M Ke Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. “Hingga akhir operasional, ada 46 jemaah masih dirawat Ke Arab Saudi. Jemaah yang sakit tersebut Berencana terus dipantau Dari Kantor Urusan Haji (KUH) Ke Jeddah. Di Penanganan, jemaah tidak dikenakan biaya,” katanya, Kamis (25/7/2024).
Ke kesempatan itu, dia mengatakan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M berjalan Bersama sukses dan lebih baik Untuk tahun-tahun Sebelumnya Itu. “Alhamdulillah, seluruh tahapan sudah selesai dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/2024 M berakhir. Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik Untuk tahun-tahun Sebelumnya Itu,”katanya.
Arab Saudi sudah Memperkenalkan kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000. Maka pihaknya Berencana segera memulai persiapan haji 2025 Ke September 2024.
“Untuk waktu Di, kita Berencana Mengadakan evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Ke awal September 2024, sudah Berencana dimulai pertemuan persiapan dan Diskusi Bersama perusahaan penyedia layanan (paket, akomodasi, konsumsi),”ucapnya.
Menag menyebut seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan Bersama baik mulai Untuk pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan. Untuk 213.320 kuota, ada 213.275 jemaah haji reguler yang berangkat Hingga Arab Saudi Untuk 12 Mei – 11 Juni 2024. Hanya 45 kuota tidak terserap. “Puncak haji Ke Armuzna, 14 – 19 Juni 2024, juga lancar. Murur berjalan sukses hingga peristiwa 2023 Ke Muzdalifah tidak terulang,” katanya.
Untuk 21 Juni – 22 Juli 2024, sebanyak 212.720 jemaah yang dipulangkan Hingga Tanah Air Untuk 553 kloter. Hingga akhir operasional, ada 46 jemaah masih dirawat Ke Arab Saudi. “Jemaah yang sakit tersebut Berencana terus dipantau Dari Kantor Urusan Haji (KUH) Ke Jeddah. Di Penanganan, jemaah tidak dikenakan biaya,”katanya.
Menag menambahkan, ada sejumlah indikator dan formulasikan Untuk penyelenggaraan ibadah haji 2024 Bersama skema 4 – 3 – 5. “Empat Perdana Ke Haji 2024, Tiga Pembaruan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Pembaharuan Haji 2024,” katanya.
Pertama, empat hal yang serba perdana Ke Haji 2024 yakni:
1. Pertama layanan fast track diterapkan Ke tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga Ke Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia (lebih 50%) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track.
2. Pertama Untuk kuota normal (dan ada kuota tambahan), layanan katering diberikan secara penuh Di jemaah berada Ke Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati Dari jemaah Di pra Armuzna dan pasca Armuzna. Ini belum termasuk lebih Untuk lima juta boks katering yang disiapkan Ke Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah Di puncak haji Ke Armuzna
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 46 Jemaah Haji yang Masih Dirawat Ke Arab Saudi Tak Dikenakan Biaya