Kepala PPATK Ivan Yustiavandana Melakukan konferensi pers Yang Berhubungan Bersama judi online Ke Gedung KPAI Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024). FOTO/MPI/DANAN DAYA ARYA PUTRA
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut data itu dia peroleh sepanjang 2024. “Itu 1.160 orang anak Ke bawah 11 tahun. Itu angkanya sudah menyentuh Rp3 miliar lebih, frekuensi transaksi 22.000,” kata Ivan Ke Gedung KPAI Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).
Selain data anak Ke bawah 11 tahun, PPATK juga memotret transaksi judi online rentang usia 11-16 tahun. Kata Ivan, sebanyak 4.514 anak terpapar judol.
“Setelahnya Itu 11 sampai 16 tahun juga sudah luar biasa banyak. 4.514 anak, angkanya Rp7,9 miliar, transaksi 45.000,” sambungnya.
Ivan menyebut Penduduk Dunia anak usia 17-19 tahun paling banyak terpapar judi online. Padahal kata dia, rentang usia ini Di menimba ilmu yang dipersiapkan Bagi menjadi pimpinan masa Didepan Indonesia.
“Itu 17 tahun sampai 19 tahun, angkanya 191.380 orang. Transaksi-nya sampai Rp 282 miliar. Total frekuensi transaksi, tadi Rp 282 miliar itu Uang Negara Indonesia ya, total frekuensi transaksi 2,1 juta,” katanya.
Jika Ke total secara keseluruhan usai 11-19 tahun kata dia ada 197.045 anak yang bermain judi online. Bersama nilai deposit sebesar Rp293,4 miliar.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 1.160 Anak Ke Bawah 11 Tahun Main Judi Online, Nilai Transaksi Tembus Rp3 Miliar