loading…
Narasi empatik diyakini menjadi Kunci Sukses gerakan sosial dan lingkungan. Hal ini terungkap Di kegiatan ‘Cerita Sebagai Cipta: Didalam Narasi Menjadi Unjuk Rasa’ yang diselenggarakan Purpose Indonesia Ke Jakarta, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist
Peristiwa ini Menampilkan berbagai sesi talkshow dan diskusi panel bertema komunikasi publik dan strategi digital, pameran, serta pertunjukan Karyaseni. Kegiatan inisiatif Purpose bersama para kolaborator Di lima tahun terakhir ini Sebagai Mendorong Unjuk Rasa komunitas dan pembangunan narasi sebagai alat perubahan.
Yanuar Nugroho, pendiri dan penasihat NALAR Institute dan Centre for Innovation Policy & Governance (CIPG) mengungkapkan Di ini pendekatan populisme cenderung menjadi cara penyelesaian masalah publik. “Ini membuat persoalan kompleks disederhanakan menjadi sentimental dan emosional,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).
Hal ini menimbulkan Situasi disonansi kognitif atau tekanan psikologis ketika sejumlah informasi tidak konsisten satu sama lain. “Narasi empatik dapat mengatasi situasi ini. Komunikasi yang efektif harus menyentuh sisi emosional, bukan hanya rasional,” kata Yanuar yang juga dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta serta Visiting Senior Fellow, ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura dan University of Manchester, Inggris.
Pemimpin Umum Project Multatuli Evi Mariani menuturkan ada situasi yang tidak seimbang Di ekosistem informasi publik. “Ada Bencana Alam informasi Akan Tetapi Ke lain sisi ada kekeringan Didalam Topik-Topik yang diabaikan dan suara-suara yang tidak didengar,” katanya.
Topik lingkungan menjadi Topik yang berisiko tinggi Sebagai disuarakan Sebab Yang Terkait Didalam Didalam kepentingan-kepentingan oligarki politik yang didukung Didalam pendengung yang membanjiri ekosistem informasi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Narasi Empatik Kunci Sukses Gerakan Lingkungan dan Sosial Ke Indonesia