Jakarta – Laporan Lives Saved Report yang diterbitkan Ke November 2024 mengungkapkan, sebanyak 4.6 juta jiwa dapat terselamatkan Bersama pendekatan Tobacco Harm Reduction (THR). Salah satu penulis Assoc. Prof. Ronny Lesmana berpendapat bahwa penerapan pendekatan khusus Bersama memanfaatkan metode Tobacco Harm Reduction (THR) menjadi langkah alternatif Sebagai Memangkas risiko rokok.
“Kita perlu menemukan alternatif lain yang bisa Memangkas risiko merokok tersebut. Di Indonesia, setiap tahunnya, 300.000 orang meninggal Lantaran rokok. Kalau diproyeksikan, jumlah nyawa yang terselamatkan bisa Meresahkan Bersama pendekatan THR. Jumlahnya Disekitar 4,6 juta nyawa yang Akansegera terselamatkan Ke 2060,” kata Ronny Di Kegiatan detikHealth Forum 2025: Peluncuran “Lives Saved Report” Di Jakarta, Kamis (23/1/2025)
Ronny memaparkan bahwa laporan ini disusun Lantaran melihat situasi perkembangan penerapan metode THR yang dinilai efektif Di seluruh dunia. Di Di Itu, situasi Indonesia yang menduduki posisi kedua jumlah perokok tertinggi sangat memerlukan perhatian Di seluruh pihak. Karena Itu, upaya yang Di ini telah dilakukan memerlukan strategi alternatif Sebagai mewujudkan cita-cita Komunitas yang lebih sehat tanpa asap rokok.
“Metode ini menjadi salah satu cara bagaimana kita bisa Memberi opsi Sebagai orang-orang yang ingin berhenti merokok. Saya bukan mendukung rokok, tetapi Untuk saya, melihat opsi lain Sebagai mengerti perbandingannya sangat bisa dilakukan. Di konteks THR, memahami perkembangan Keahlian berjalan, memberi opsi Memangkas risiko merokok, ini penting,” ucapnya.
Pendekatan keilmuan yang berbasis Eksperimen mengenai langkah Sebagai Memangkas risiko konsumsi tembakau harus terus didorong Di depannya. Perkembangan Keahlian yang juga terus berlangsung harus bisa dimanfaatkan Sebagai membantu Komunitas berhenti merokok. Nantinya, ini Akansegera menjadi basis Untuk pembuat Keputusan Sebagai merumuskan aturan terbaik Untuk Komunitas.
“Tujuan akhirnya adalah berhenti merokok. Metode THR dibilang tidak tepat? Tapi kami punya data. Di Peristiwa Pidana ini, pemerintah juga harus Penanaman Modal Di Negeri Sebagai Eksperimen. Kita perlu melibatkan peneliti lokal dan nasional Agar regulasi yang dihasilkan berbasiskan Eksperimen,” ujarnya.
Senada Bersama Ronny, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Prof. Dr. Wahyu Widowati, yang hadir sebagai penanggap mengatakan hal serupa. Menurutnya, THR bisa menjadi salah satu pendekatan khusus Sebagai Merangsang seseorang berhenti merokok.
“Pengurangan merokok secara signifikan sangat Bisa Jadi dilakukan, tetapi perlu langkah serius Di berbagai pihak. Adanya laporan ini Menunjukkan metode THR sangat Bisa Jadi diterapkan,” katanya.
“Kami sangat mengapresiasi Bersama adanya Eksperimen seperti ini. Tingkat risiko Gangguan akibat rokok sangat memprihatinkan, kita harus bekerja bersama-sama, antar peneliti, pemangku Keputusan dan yang mengatur regulasi. Pelatihan kepada Komunitas juga sangat penting Agar mereka memahami risikonya. Pemerintah harus diberitahu, ini adalah data yang bisa menjadi basis pengambilan keputusan,” tutupnya.
(akn/ega)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Laporan Internasional Ungkap 4,6 Juta Perokok Bisa Terselamatkan Bersama Ini