Jakarta –
Pembangunan Beach Club Di Sanur, Bali, viral lantaran diprediksi timbulkan kemacetan dan mengusik ketenangan Area itu. Kemenparekraf dan beberapa stakeholder Yang Berhubungan Di Ditengah mengidentifikasi atas risiko itu.
Sanur dikenal sebagai salah satu Area wisata yang Tenteram Di Ditengah riuh ramainya wisata Bali. Akan Tetapi, adanya pembangunan kelab Di Area itu tentunya menimbulkan tanda tanya dan kekhawatiran Untuk para turis yang mencari ketenangan atau Malahan Komunitas lokal.
Ni luh Putu Ary Pertami Djelantik atau dikenal Mbok Ni Luh Djelantik menjadi salah satu yang mengkritisi pembangunan mal dan kelab Di Sanur itu. Menurutnya, setiap kabupaten Di Bali Memperoleh destinasi atau tempat wisatanya masing-masing.
Mengutip detikBali, Sabtu (27/7/2024), menurut Ni Luh, jalanan dan pantai Di Sanur menawarkan lingkungan wisata Di suasana Tenteram dan kalem. Agar tempat itu menjadi wisata Kandidatteratas turis lansia atau orang tua.
Karenanya, suasana wisata Di Sanur tidak dapat dikemas seperti Seminyak atau Canggu yang identik Di ingar bingar. Ia pun menyarankan pemerintah membuat Aturan yang mengatur pendirian jenis usaha yang sesuai Di karakteristik destinasi wilayahnya.
Merespons hal itu, Kemenparekraf mengaku telah melakukan tinjauan dan Berencana Melakukan tinjauan kembali Di Selasa (30/7/2024).
“Sudah kita identify ya dan sekarang pemerintah Area aware mengenai hal tersebut, dan tanggal 30 nanti kita Berencana melanjutkan sekali lagi. Lantaran gini, kami memang kalau ada hal yang perlu direview Di segi aturan nanti Di bawah kantor Menko nanti kita Berencana koordinasi lah,” terang Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, kepada wartawan Di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Sebagai warga asli Bali, ia pun sepakat bahwa setiap Area Di Bali Memperoleh keunikannya sendiri dan patutnya dijaga. Pihaknya pun Ditengah berkoordinasi Di stakeholder Yang Berhubungan Di termasuk Gabungan Industri Wisata Internasional Indonesia (GIPI) Di Bali.
“Sanur tuh kayak gimana? Kan kayak Sanur yang damai, yang tidak hingar bingar, beda lah, zoning gitu. Dan tata ruang gitu. Nah Lantaran kejadian kemarin yang viral, semua tokoh termasuk adat Sanur Mutakhir sadar, ‘oiya kok bisa’,” ucapnya.
Akan Tetapi, keputusan final Yang Berhubungan Di apakah proyek kelab itu Berencana dibatalkan, ia menyebut belum bisa dipastikan.
“Proses ya, masih proses, kita menelusuri, melihat aturannya dan sebagainya,” katanya.
Di Di Yang Sama, Pejabat Tingginegara Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut penting Untuk Berbicara Di investor atau pembangun kelab itu. Pasalnya, Di pembangunan dilaksanakan, seharusnya proses perizinan sudah diberikan.
“Yang paling penting ajak ngomong pengusahanya juga, Lantaran mereka kan membangun ada izin awalnya. Dan memang kalau ini kita perlu duduk bersama kita cari solusi yang bersama juga yang jangan sampai mengganggu ketertiban Komunitas Di koridor perizinan,” terang Sandiaga Di kesempatan yang sama.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kemenparekraf Tinjau Beach Club yang Diprediksi Ganggu Ketenangan Di Sanur