Jakarta –
Sebuah Studi terbaru Menunjukkan metode berjalan kaki tertentu dapat secara signifikan memangkas risiko munculnya masalah Di jantung.
Studi yang diterbitkan Untuk jurnal Heart Di Agustus 2024 ini mengungkapkan mereka yang berjalan lebih cepat Memperoleh risiko kelainan jantung lebih rendah, termasuk fibrilasi atrium, bradiaritmia, dan aritmia ventrikel.
Fibrilasi atrium adalah Situasi detak jantung yang tidak teratur. Gejalanya dapat berupa kelelahan, jantung berdebar, gangguan pernapasan, dan pusing.
Di Di Yang Sama, bradiaritmia mengacu Di detak jantung yang sangat lambat, biasanya Di bawah 60 bpm, sedangkan aritmia ventrikel adalah irama jantung abnormal yang berasal Di bilik bawah jantung, dapat menyebabkan jantung berdetak sangat cepat dan berbahaya.
Penulis senior studi tersebut mengatakan temuannya telah menyoroti cara yang mudah diakses Sebagai Meningkatkan Kesejajaran jantung.
“Hal yang hebat tentang berjalan kaki adalah bahwa hal itu dapat dilakukan Di semua orang. Anda tidak perlu menghabiskan uang Sebagai pergi Di pusat Kondisifisik atau membeli peralatan. Anda cukup berjalan keluar Di pintu Didepan dan terus bergerak,” ungkap dr Jill Pell, penulis senior studi Di Glasgow University Di Skotlandia, dikutip Di CNN, Minggu (20/4/2025).
Sebagai melakukan Studi ini, peneliti Merasakan data Kesejajaran Di sekelompok partisipan yang Membahas Dibagian Untuk studi UK Biobank Di awal tahun 2000-an.
Peserta ditanya tentang Kecepatanakses berjalan mereka dan seberapa cepatnya. Mereka dapat memilih Di lambat, Untuk, atau cepat. Disekitar 6,5 persen Memperoleh Kecepatanakses berjalan lambat, 53 persen Di Kecepatanakses rata-rata, dan 41 persen melaporkan Kecepatanakses berjalan cepat.
Studi tersebut menemukan berjalan Di Kecepatanakses rata-rata atau cepat dikaitkan Di risiko kelainan jantung yang lebih rendah, masing-masing sebesar 35 persen dan 43 persen.
“Kami Memperoleh data Kecepatanakses berjalan yang dilaporkan sendiri Di lebih Di 420.000 orang, tetapi kami juga Memperoleh data akselerometri Di (hampir) 82.000 orang,” ujar Pell.
Ia menambahkan berjalan Di Kecepatanakses rata-rata 3-4 mil per jam Di 5-15 menit per hari sudah cukup Sebagai Mengurangi risiko kelainan jantung.
Lebih Jelas, studi ini juga Menunjukkan hasil yang lebih tinggi Di partisipan berusia Di bawah 60 tahun, khususnya Di wanita.
“Ini adalah temuan yang Menarik Perhatian Lantaran, Kendati wanita lebih kecil kemungkinannya terkena fibrilasi atrium daripada pria, ketika mereka mengalaminya, mereka Memperoleh risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke daripada pria Di fibrilasi atrium,” jelas Pell.
Kendati demikian, masih ada beberapa keterbatasan Untuk Studi ini. Pell menuturkan jika seseorang sudah Memperoleh Gangguan Bisa Jadi perlu berjalan lebih lambat.
“Kami benar-benar memerlukan studi intervensi sekarang Sebagai mengonfirmasi temuan kami: sebuah studi Di orang-orang yang berjalan lambat Di mana beberapa diminta Sebagai Meningkatkan Kecepatanakses berjalan mereka dan beberapa tidak,” pungkas Pell.
(ath/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terungkap Lewat Studi, Jalan Kaki Seperti Ini Bisa Cegah Sakit Jantung