loading…
Pembebanan tarif Pembelian Barang Didalam Luar Negeri sebesar 19% atas produk Indonesia Didalam AS dinilai sebagai langkah tidak adil. FOTO/Shutterstock
Askar menilai hal ini menjadi bukti Indonesia tunduk Untuk Dialog Antar Negara, Supaya merugikan Indonesia khususnya Yang Terkait Didalam kesepakatan pembelian wajib produk-produk AS tanpa adanya konsesi tarif timbal balik.
Indonesia diwajibkan membeli energi Didalam AS berupa LNG dan Migas, beserta produk Pertanian serta pesawat Boeing sebanyak 50 unit. Menurut Askar, kewajiban ini dipastikan Akansegera membebani fiskal Indonesia, apalagi Didalam harga yang Berpeluang lebih mahal dibandingkan pasokan alternatif yang telah ada, seperti LNG Didalam Timur Ditengah.
“Ini Yang Terkait Didalam rantai pasok strategis yang sebenarnya bisa didapat Didalam harga lebih murah Hingga Negeri lain. Dampaknya beban fiskal Untuk BUMN dan APBN kita Akansegera sangat signifikan,” ujar Media, Pada berbincang Didalam SindoNews, Rabu (16/7).
Baca Juga: Bukan Cuma-cuma, Pembelian Barang Didalam Luar Negeri Migas hingga Beli Pesawat AS Karena Itu Syarat Trump Pangkas Tarif Indonesia 19%
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tarif Trump 19% Bukti Gagalnya Dialog Antar Negara Pemerintah dan Tunduk Kepentingan AS