Jakarta –
Berdiri menjulang Di usianya yang Di-67, Masjid Agung Al-Azhar tak kehilangan pesonanya. Melewati berbagai zaman, Masjid Agung Al-Azhar masih berdiri mengayomi umat, menjalankan misi Pembelajaran, kemanusiaan, dan ikut serta Di Aksi Keluhan Masyarakat sosial kemasyarakatan.
Detik travel Di Famtrip-Strolling Around Blok M yang diselenggarakan Suku Dinas Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan, sempat Melakukan Kunjungan Di masjid bersejarah ini Di Kamis (25/9/2025). Masjid Agung Al-Azhar terlihat sangat bersih dan bersinar.
Ruang Utama salat dipenuhi cahaya alami Di jendela besar Di sekelilingnya. Di lantai 2, dinding depannya bertuliskan Al-Baqarah: 255 yang mengajarkan keesaan dan kuasa Allah SWT. Tulisan ayat dikelilingi kaligrafi Asmaul Husna atau 99 nama baik Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sejarah Masjid Agung Al-Azhar
Bangunan masjid yang terletak Di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Terbaru, Jakarta Selatan ini dulunya bernama Masjid Agung Kebayoran Terbaru. Proses pembangunan masjid berlangsung Pada 5 tahun yaitu Di 1953-1958 Dari Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar.
Masjid Agung Al-Azhar Di Indonesia tidak ada hubungannya Di masjid Di nama yang sama Di Mesir. Menurut pemandu wisata Di Suku Dinas Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan, Muti, nama Al-Azhar diberikan seorang syeikh yang juga Rektor Universitas Al-Azhar Kairo (Syeikh Syaltout).
“Di itu beliau bertanya kepada Buya Hamka, selaku pengurus masjid, tentang nama masjid. Lalu dijawab, masjid ini bernama Masjid Agung Kebayoran Terbaru. Syeikh menyarankan namanya diganti menjadi Al-Azhar seperti Di Mesir,” kata Muti.
Seiring waktu, Masjid Agung Al-Azhar Menyaksikan makin banyak tempat dan kepercayaan Di hati para muslim. Di penuh amanah, Masjid Agung Al-Azhar terus berkembang hingga seperti sekarang menjadi kompleks lengkap Di fasilitas Pembelajaran.
Di halaman Di Masjid Agung Al-Azhar, terdapat layanan Pembelajaran Al-Azhar yang dikelola sebagai tempat mengaji dan kursus. Kursuss Al-Azhar terdiri Di PMA (Pembelajaran Mubaligh Al Azhar), PIA (Pembelajaran Islam Al Azhar), dan AMI (Al Azhar Muhtadin Institute).
![]() |
Masjid Agung Al-Azhar terletak Di posisi strategis Di salah satu jalan Di kawasan Blok M. Masjid ini juga punya shelter atau halte busway tepat Di depannya. Berikut beberapa penjelasannya
MRT
Jika Menggunakan MRT, detikers bisa turun Di stasiun Asosiasinegara-Negaraasiatenggara dan berjalan Disekitar 500 meter Di Masjid Agung Al Azhar.
Transjakarta
Untuk rute TransJakarta detikers bisa menggunakan Transjakarta koridor 1 Blok M dan turun Di Halte Masjid Agung.
Kendaraan Pribadi
Untuk detikers yang menggunakan kendaraan pribadi bisa menitipkan kendaraannya Di area parkir Masjid Agung Al-Azhar Di tarif sebagai berikut:
Kendaraan Pribadi
- 1 jam pertama Rp 3 ribu
- Jam berikutnya Rp 2 ribu
- Maksimal Rp 20 ribu
Kendaraan Bermotor Roda Dua
- 1 jam pertama Rp 2 ribu
- Jam berikutnya, Rp 1 ribu
- Maksimal, Rp 4 ribu
Truk/Kendaraan Pribadi boks
- 1 jam pertama, Rp 3 ribu
- Jam berikutnya, Rp 2 ribu
- Maksimal, Rp 20 ribu.
Masjid Agung Al Azhar bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat Pembelajaran dan sejarah yang lekat Di peran tokoh besar seperti Buya Hamka. Di akses yang mudah dijangkau, masjid ini layak menjadi destinasi religi sekaligus wisata Adat Istiadat Dunia Di Jakarta Selatan.
(row/row)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pesona Masjid Agung Al-Azhar, Ruangnya Penuh Cahaya dan Jendela Besar