Jakarta –
Bersin adalah hembusan udara kuat Bersama paru-paru yang keluar Melewati hidung dan mulut. Bersin biasanya terjadi secara tidak sadar. Seseorang tidak bisa mengendalikan kapan bersin harus terjadi, Supaya baiknya bersin tidak ditahan.
Ketika bersin, tubuh Mengintroduksi zat-zat pengganggu seperti kotoran, debu, dan serbuk sari Bersama hidung atau tenggorokan. Ini adalah cara alami tubuh Sebagai membersihkan hal-hal yang berisiko membuat tubuh sakit atau memicu peradangan.
Penyebab Bersin
Kendati bersin kadang terasa mengganggu, Situasi ini jarang menjadi tanda Situasi Kesejaganan yang serius. Dikutip Bersama Cleveland Clinic, berikut ini beberapa penyebab seseorang bersin:
- Alergi (debu, jamur, bulu hewan, demam musiman).
- Infeksi Mikroba (flu, pilek biasa)
- Menghirup Terapi-obatan tertentu Bersama semprotan hidung.
- Makan-Minuman pedas.
Tekanan dan emosi juga dapat bisa memicu bersin. Ketika seseorang Tekanan, tubuh Berencana melepaskan hormon dan zat kimia, termasuk histamin. Histamin yang Meresahkan bisa memicu bersin dan Tanda-Tanda alergi lainnya seperti biduran dan mata gatal.
Bersin bisa Mengintroduksi hingga 40 ribu droplet Bersama mulut dan hidung Di udara atau permukaan benda Di Disekitar. Orang yang terinfeksi Mikroba atau bakteri bisa menyebarkan ini Ke orang lain yang menghirup droplet tersebut.
Biasanya bersin dapat menyebarkan Gangguan seperti:
- Pilek.
- Influenza.
- Radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus. .
- Infeksi respiratory syncytial Mikroba (RSV).
- Pneumonia dan lain-lain.
Proses Terjadinya Bersin
Secara kasat mata, proses bersin memang terlihat sangat cepat. Padahal, bersin melibatkan serangkaian proses kompleks yang dikendalikan Bersama sistem saraf. Berikut ini tahapannya:
1. Rangsangan Awal
Proses terjadinya bersin. Foto: Getty Images/Nikola Stojadinovic
|
Proses bersin dimulai ketika ada iritasi Ke lapisan Di hidung. Selain kotoran dan debu, iritan yang memicu bersin juga dapat berupa bau menyengat Bersama Aroma atau asap rokok, perubahan suhu mendadak, hingga paparan cahaya terlalu terang yang dikenal sebagai refleks bersin fotik.
“Cahaya terang juga bisa memicu reaksi Ke lapisan hidung,” kata ahli alergi Di Amerika Serikat, Dr Pramod Kelkar, dikutip Bersama CBS News, Kamis (3/7/2025).
2. Pengiriman Sinyal Di Otak
![]() |
Kelkar menuturkan bersin merupakan bentuk refleks neurologis. Setelahnya Memperoleh rangsangan, reseptor Di hidung Berencana mengirimkan sinyal saraf Di batang otak, tepatnya Di Pada yang disebutnya sebagai ‘sneeze center’.
Ini merupakan sistem saraf pusat yang bertanggung jawab atas respons refleks bersin.
“Impuls saraf mengirim sinyal Di batang otak, tempat pusat bersin berada,” jelasnya.
3. Kegiatan Pusat Bersin Di Batang Otak
![]() |
Setelahnya Memperoleh sinyal, otak Berencana langsung mengatur respons refleks Bersama mengirimkan sinyal Di berbagai otot yang terlibat Di bersin. Beberapa Di antaranya seperti otot dada dan perut.
“Setelahnya batang otak Memperoleh sinyal itu, ia mengirimkan sinyal kembali Di neuron motorik, artinya Di otot-otot Di dada, perut, dan tenggorokan,” tambah Pelkar.
4. Penumpukan Tekanan dan Bersin
![]() |
Otot-otot lalu berkontraksi serentak dan menghasilkan tekanan yang tinggi Di dada dan saluran pernapasan. Lalu, secara tiba-tiba mulut dan hidung terbuka, dan udara bersin dikeluarkan Di Kelajuan tinggi.
Kelkar menuturkan Kelajuan bersin bisa mencapai 100 mil per jam atau Disekitar 160 km/jam. Semua zat Foreign seperti debu, Mikroba, atau partikel lainnya Berencana keluar Bersama tubuh.
Meski prosesnya terdengar menyakitkan, bersin justru Menyediakan sensasi lega dan menyenangkan. Studi Menunjukkan tubuh Mengintroduksi endorfin (hormon Senang) Sebagai menciptakan efek senang alami.
“Tekanan yang menumpuk Di dada, perut, dan tenggorokan itu akhirnya dilepaskan. Karena Itu tubuh terasa lebih lega,” tandasnya.
(avk/tgm)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penyebab dan Proses Terjadinya Bersin Ke Manusia