Tokyo –
Selain berhadapan Bersama overtourism, Jepang juga dibuat pusing Bersama jumlah populasinya yang terus menurun. Ke Ditengah Situasi tersebut, Ke sisi lain terungkap Penduduk Dunia warga Foreign Ke Jepang Meresahkan.
Dilansir Di SoraNews, Sabtu (16/8/2025) Kementerian Di Negeri dan Komunikasi Terbaru saja Memperkenalkan hasil survei demografi tahunannya Ke Jepang.
Pertama, survei Menunjukkan bahwa per 1 Januari tahun ini, Penduduk Dunia Jepang mencapai 120.653.227 jiwa, penurunan yang cukup besar sebesar 908.000 jiwa, atau 0,75 persen, dibandingkan tahun Sebelumnya Itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei yang didasarkan Di Daftar Penduduk Dasar (Basic Resident Register) Menunjukkan bahwa Penduduk Dunia Jepang telah menurun Pada 16 tahun berturut-turut, Bersama jumlah kematian mencapai Catatan tertinggi Di 1,59 juta jiwa dan jumlah kelahiran mencapai Catatan terendah Di 680.000 jiwa.
Bersama laju ini, Penduduk Dunia Jepang kemungkinan Berencana turun Ke bawah 120 juta jiwa Di tahun 2026.
Bukan tanpa sebab angka kelahiran begitu rendah Ke Jepang. Berdasarkan survei, generasi muda Jepang enggan Untuk menikah atau Memiliki anak.
Alasannya prospek kerja yang suram, tingginya biaya hidup yang tak setara Bersama gaji yang segitu-gitu saja, dan Kebiasaan Global perusahaan yang bias gender menganggap ibu hamil adalah beban.
Pemerintah sampai Membagikan dana USD 34 miliar Di Biaya 2024 Untuk mendanai insentif Untuk pasangan muda agar Memiliki lebih banyak anak, seperti Memperbaiki Bantuan Pemerintah Untuk penitipan anak dan Pembelajaran.
Para ahli mengatakan langkah-langkah tersebut sebagian besar ditujukan Untuk pasangan menikah yang berencana Untuk Memiliki atau sudah Memiliki anak. Langkah ini tidak mengatasi meningkatnya jumlah generasi muda yang enggan menikah.
Bila Situasi ini terus berlanjut, Penduduk Dunia Jepang diproyeksikan turun Di 30% menjadi 87 juta Di tahun 2070, ketika empat Di setiap 10 orang berusia 65 tahun atau lebih.
Berdasarkan prefektur, hanya Tokyo yang Menyaksikan peningkatan jumlah penduduk Jepang (naik 0,13 persen), Sambil Akita Menyaksikan penurunan terbesar sebesar 1,91 persen.
WNA Malah Meresahkan
Sebagai Alternatif, jumlah warga Negeri Foreign (WNA) Ke Jepang Meresahkan Di 354.000 jiwa (10,65 persen) menjadi 3.677.463 jiwa. Angka ini tertinggi Sebelum survei dimulai Di tahun 2013, Bersama peningkatan tercatat Ke semua prefektur Untuk tahun ketiga berturut-turut.
Ini berarti warga Negeri Foreign kini mencapai Di 2,96 persen Di seluruh penduduk, dibandingkan Bersama 2,66 persen tahun lalu. Ke Antara warga Negeri Foreign, tercatat 22.738 kelahiran dan 9.073 kematian.
Penduduk Foreign juga Meresahkan Ke perkotaan dan pedesaan, Bersama 94 persen Ke perkotaan dan distrik, 6 persen Ke kota kecil atau desa.
Tokyo mencatat konsentrasi warga Negeri Foreign terbesar, Bersama 721.223 penduduk Foreign Ke kota metropolitan tersebut (5,15 persen Di total Penduduk Dunia Tokyo), diikuti Bersama jumlah yang tinggi Ke Osaka dan Yokohama.
Warga Negeri Foreign Ke Jepang sebagian besar berada Di usia kerja yaitu 85,77 persen berusia 15-64 tahun, dibandingkan Bersama hanya 59,04 persen penduduk Jepang. Tercatat hanya 6,08 persen warga Negeri Foreign berusia 65 tahun Ke atas, dibandingkan Bersama 29,58 persen penduduk Jepang.
Data nasional Menunjukkan Jepang Memiliki lebih Di 2,3 juta pekerja Foreign, Meresahkan 12,4 persen Di tahun Sebelumnya Itu.
Bersama jumlah warga Negeri Jepang yang menurun Di tahun Ke tahun, Jepang diproyeksikan membutuhkan hingga 7 juta pekerja Foreign Di tahun 2040.
Arus masuk orang Foreign Pada ini mengimbangi penurunan tajam jumlah kelahiran dan penduduk usia kerja Ke Jepang, membuktikan bahwa kehadiran mereka Bersama cepat menjadi penting Untuk komunitas lokal Jepang, serta pasar tenaga kerjanya.
(sym/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penduduk Dunia Warga Jepang Menyusut, WNA Justru Membanjiri