Jakarta, CNN Indonesia —
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Cara Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan serta Pembuatan Area Kelompok Transportasi Indonesia (MTI), Mengantisipasi jumlah Pemakai travel gelap Di musim mudik lebaran 2025 Berencana naik dibanding tahun lalu.
Menurut Djoko hal tersebut bisa terjadi lantaran pemerintah telah melakukan efisiensi Agar Inisiatif mudik gratis lebaran ditiadakan. Sebagai gantinya Inisiatif tersebut dilimpahkan Ke Kementerian BUMN, Akan Tetapi kuotanya jauh lebih sedikit.
“Diperkirakan mudik lebaran tahun 2025, Pemakai travel gelap Berencana Menimbulkan Kekhawatiran,” kata Djoko Untuk keterangan tertulis, Selasa (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran kuota mudik gratis terbatas, ia bilang bukan tidak Mungkin Saja Kelompok beralih Ke moda transportasi lain yang lebih praktis dan harganya tetap terjangkau. Dia bilang hal itu bisa terpenuhi salah satunya Bersama cara memilih travel gelap ketimbang transportasi massal resmi pelat kuning.
Travel gelap merupakan layanan transportasi darat Bersama rute perjalanan antarkota dan antarprovinsi yang tak terdaftar dan menggunakan kendaraan tak ikut aturan resmi atau tak sesuai peruntukannya.
Travel gelap ini biasanya menggunakan Kendaraan Pribadi penumpang pelat hitam milik pribadi. Mereka juga umumnya tak mengandalkan terminal Bagi titik penjemputan, melainkan Di lokasi lain.
Sedangkan Bagi lokasi tujuan, penumpang juga Berencana diantar dan turun Di titik yang telah disepakati.
“Menggunakan travel gelap lebih murah dan lebih praktis,” kata Djoko.
Djoko menyoroti insiden maut yang melibatkan travel gelap Di mudik lebaran 2024. Banyak orang tewas Lantaran kecelakaan itu.
“Mudik lebaran 2024 ditandai Bersama kecelakaan minibus (travel gelap) Bersama arah Jakarta melintas Di lajur berlawanan arah ( contraflow). Penumpang minibus sebanyak 12 orang meninggal dunia,” kata dia.
Djoko mengakui moda transportasi ilegal itu tetap dibutuhkan Dari sebagian Kelompok, terutama mereka yang tinggal Di Area Bersama akses transportasi terbatas.
“Keberadaan travel gelap lantaran tidak tersedia lagi angkutan pedesaan. Sambil Itu kebutuhan mobilitas Kelompok pedesaan Ke perkotaan (Jabodetabek) masih cukup tinggi. Angkutan Kendaraan Angkutan Umum AKAP diberikan keleluasaan mencapai pedesaan Pada jaringan jalan memenuhi syarat. Lalu Pada ini, regulasi Kendaraan Angkutan Umum AKAP hanya melayani antar Terminal Tipe A,” ucapnya.
(fea/fea/ray)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Pakar Sorot Potensi Travel Gelap Menimbulkan Kekhawatiran Di Mudik 2025