Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato Ke HUT Hingga-52 PDIP yang digelar Ke Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Foto/YouTube PDIP
Mega menyebut HUT Hingga-52 PDIP terasa spesial. Hal itu sebab Ke akhirnya Mprri resmi mencabut TAP Mprri tersebut. Megawati menyebut Pencabutan TAP Mprri itu menandakan bahwa Soekarno tidak terbukti berkhianat dan mendukung pemberontakan G30S/PKI.
“Hari ulang tahun PDI-Perjuangan Hingga-52 ini sungguh istimewa, sebab Setelahnya berjuang Bersama penuh kesabaran revolusioner Di 57 tahun Sebelum 1967 sampai tahun 2024 akhirnya atas kehendal Allah, sebuah keputusan yang luar biasa telah dikeluarkan,” kata Megawati.
“Pimpinan Mprri RI menegaskan bahwa tuduhan bung Karno pernah berkhianat mendukung pemberontakan G30S/PKI tidak terbukti dan batal Untuk hukum,” sambung Megawati.
Megawati menilai bapak Proklamator Indonesia itu tidak pernah terbukti terlibat Untuk pemberontakan Untuk proses hukum apa pun. Megawati juga menyebut bahwa tuduhan itu tak pernah dicabut hingga Ke akhirnya Soekarno wafat Ke 21 Juni 1970.
“Lama ya? (TAP Mprri akhirnya dicabut), untung keluarga itu sabar,” tutur dia.
Ri kelima Indonesia itu pun meminta agar kejadian serupa tak lagi terulang. Meski demikian, Megawati menegaskan apabila seorang salah maka harus tetap salah.
“Jangan kejadian gini lagi, tapi kalau memang salah harus salah. Ini namanya politisasi. Saya atas nama pribadi keluarga Bung Karno dan keluarga besar PDI-Perjuangan mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Mprri RI periode 2019-2024,” tuturnya.
Megawati mengatakan, Bung Karno Konsisten banting. “Ketika saya pergi Hingga Setneg Sebagai menanyakan Bapak saya ini sebetulnya diapakan toh?” tuturnya.
“Ri waktu itu Ke Istana Bogor, saya nanya lho statusnya apa, enggak ada yang berani jawab, kami keluarga Di itu tidak tahu status Bung Karno opo. Nah makanya saya bilang, jangan lho orang Indonesia ingin berkuasa melakukan hal-hal itu lagi, nunggu keadilannya aja lama sekali, setengah abad, eh lebih,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Nunggu Keadilannya Lama, Setengah Abad Lebih