Development and Networking Staf Kantor Pusat MES, Alfath Shifa Ghifara. FOTO/DOK.PRIBADI
Development and Networking Staf Kantor Pusat MES
SURVEI Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menyuguhkan sejumlah fakta Menarik Perhatian. Berdasarkan gender, perempuan lebih mendominasi jika dibanding Bersama laki-laki Untuk tingkat literasi masing-masing sebesar 66,75% dan 64,14%. Demikian halnya Bersama tingkat inklusi, masing-masing sebesar 76,08% dan 73,97%. Fakta ini meneguhkan bahwa perempuan memegang peranan penting Untuk Kontrol Keuangan keluarga, termasuk Berpotensi Bagi besar menjadi penggerak utama Untuk upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan tidak terkecuali keuangan syariah.
Berkaca Ke SNLIK tahun 2024, indeks literasi keuangan syariah Kelompok Indonesia sebesar 39,11%, sedangkan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88%. Angka ini masih jauh lebih kecil jika dibandingkan Bersama indeks literasi dan inklusi keuangan konvensional. Data ini Menunjukkan masih besarnya Potensi Bagi dapat berpartisipasi aktif Untuk upaya Memperbaiki literasi dan inklusi keuangan syariah. Salah satu strategi yang dapat dimaksimalkan adalah Bersama Memperbaiki peran serta perempuan.
Rendahnya minat Kelompok Di produk dan jasa keuangan syariah, ditengarai Sebab beberapa faktor, salah satu faktor yang cukup dominan adalah masih rendahnya tingkat literasi keuangan syariah. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat bahwa Pemerintah Indonesia mempunyai visi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka Ke dunia sebagaimana yang tertuang Untuk Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (Meksi) 2019-2024.
Sebagai Pada Untuk upaya Bagi Memperbaiki literasi dan inklusi keuangan syariah, perlu Bagi terus didorong dan diperbanyak pelaksanaan Langkah Pelatihan dan sosialisasi kepada Kelompok luas yang berkelanjutan dan terintegrasi. Untuk sisi industri, diharapkan dapat terus melakukan Perkembangan dan Mengadaptasi Bersama perkembangan digital agar mampu berdaya saing Bersama industri jasa keuangan konvensional. Mengingat bahwa pemerintah Ke tahun 2024 ini telah menetapkan target inklusi keuangan sebesar 90%.
Menjawab tantangan peningkatan inklusi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan semua sektor baik konvensional maupun syariah, melaksanakan agenda tahunan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Bersama tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Kelompok Produktif” yang digelar Pada bulan Oktober dan berhasil menorehkan sejumlah catatan positif.
Untuk sisi akses keuangan, Merasakan kenaikan sebesar 19,82% Untuk capaian BIK 2023 atau sebanyak 9.509.528 akses produk layanan/jasa keuangan. Demikian halnya Bersama penyelenggaraan kegiatan tercatat sebanyak 6.137 kegiatan, Menimbulkan Kekhawatiran sebanyak 3.286 kegiatan dibanding BIK tahun Sebelumnya Itu. Sedangkan Untuk sisi kepesertaan Merasakan peningkatan yang cukup signifikan Bersama total 6.478.027, Menimbulkan Kekhawatiran 4.636.670 peserta dibanding BIK 2023.
Peningkatan inklusi keuangan syariah menjadi penting Sebab dapat Mengurangi kesenjangan ekonomi Sebab adanya partisipasi secara langsung yang lebih luas Untuk Kelompok Untuk Karya ekonomi. Karena Itu, Perkembangan ekonomi yang bermuara Ke Keadaan Kelompok Berencana dapat terwujud yang dibarengi Bersama terbukanya lapangan kerja Terbaru.
Untuk konteks kepentingan industri keuangan syariah, literasi keuangan berperan penting Sebab dapat Memberi pemahaman yang utuh baik Untuk aspek prinsip keuangan syariah, jenis produk dan akad yang Ke akhirnya Berencana bermuara Ke peningkatan inklusi keuangan syariah. Literasi merupakan pintu awal Bagi Mengadakan seperti apa dan bagaimana keuangan syariah dapat menjadi pedoman Untuk Karya pengelolaan keuangan.
Sebagaimana dilansir Untuk situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peningkatan literasi keuangan syariah menjadi hal urgen Bagi dilakukan, Sebab pertama dapat Memperbaiki Perkembangan ekonomi, Lebih tinggi indeks literasi keuangan syariah, maka makin mudah sistem keuangan Diterapkan dan Memberi kontribusi Bagi Perkembangan ekonomi. Kedua, dapat Memperbaiki inklusi keuangan, rumus sederhananya adalah Lebih besar pengetahuan Kelompok tentang produk dan layanan keuangan syariah, maka Berencana Memperbaiki indeks inklusi keuangan syariah. Dan ketiga, dapat Memperbaiki pemanfaatan produk dan jasa keuangan syariah, Lebih tinggi tingkat literasi keuangan syariah, maka Berencana makin banyak orang yang Berencana memanfaatkan produk dan jasa keuangan syariah.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Menjadi Perempuan Penggerak Literasi-Inklusi Keuangan Syariah