Mengenal Mati Lemas, Penyebab Diplomat Arya Daru Meninggal Dunia

JAKARTA – Mati lemas atau asfiksia menjadi penyebab meninggal dunia diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan . Hal ini diketahui Untuk hasil autopsi Skuat Praktisi Medis forensik Puskesmas Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Berdasarkan hasil autopsi, Arya Daru Merasakan gangguan pertukaran oksigen Hingga saluran napas Dibagian atas. Situasi ini menyebabkan tubuhnya kekurangan oksigen hingga akhirnya meninggal dunia.

Untuk hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka Hingga Dibagian wajah dan leher korban, termasuk luka terbuka Hingga bibir Dibagian Untuk serta lecet Hingga pipi kanan dan lima luka lecet Hingga leher. Luka-luka tersebut menjadi indikasi kuat bahwa korban Merasakan tekanan fisik Sebelumnya kehilangan kesadaran dan meninggal dunia.

“Ditemukan adanya luka terbuka dangkal Bersama tepi tidak rata Ke bibir bawah Dibagian Untuk,” kata Skuat Praktisi Medis Forensik RSCM Dr Peregangan Tohijiwa Hingga Polda Metro Jaya Ke Selasa, 29 Juli 2025.

Baca Juga: Polisi Simpulkan Diplomat Kemlu Arya Daru Bunuh Diri

“Luka luka lecet Ke pipi kanan dan leher yang terdiri Untuk 1 buah luka lecet Hingga pipi kanan dan ada 5 buah luka lecet Dibagian leher,” sambungnya.

Samping Itu, terdapat memar Hingga kelopak mata kiri, bibir bawah, serta Hingga lengan atas dan bawah kanan. “Masing-masing, 1 memar kelopak atas mata kiri, 1 memar juga Ke bibir bawah Untuk, 2 buah lengan atas kanan, dan 2 buah memar lengan bawah kanan,” jelasnya.

“Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen Ke saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas,” tambahnya.

Apa Itu Mati Lemas?

Dilansir Untuk Clevel and Clinic, Rabu (30/7/2025), mati lemas, Untuk istilah medis dikenal sebagai asfiksia, adalah Situasi serius yang terjadi ketika tubuh tidak memperoleh cukup oksigen Untuk menjalankan fungsi vital.

Baca Juga: Praktisi Medis Forensik Temukan Luka Hingga Bibir dan Leher Arya Daru

Gangguan ini memengaruhi sistem pernapasan dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran hingga kematian jika tidak segera ditangani. Asfiksia bisa dialami siapa saja, dan sering kali terjadi secara tiba-tiba Untuk situasi yang tidak terduga.