LG Mundur Di Penanaman Modal Di Negeri Baterai EV, Pembaruan Kendaraan Pribadi Elektrik Lanjut

Jakarta, CNN Indonesia —

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tak Memperoleh kekhawatiran Setelahnya perusahaan asal Korea Selatan, LG, mundur Di konsorsium proyek Penanaman Modal Di Negeri pembuatan baterai Sepeda Listrik Ke Indonesia.

Pemerintah menjamin Penanaman Modal Di Negeri tetap berjalan serta sesuai target yang ditetapkan Melewati mitra anyar asal China yaitu Huayou.

Huayou merupakan perusahaan yang bergerak Di kegiatan Eksperimen, Pembaruan, dan Produksi material baterai lithium-ion energi serta material kobalt. Perusahaan ini berkantor pusat Ke Tongxiang Zhejiang, China.

Pejabat Tingginegara Perindustrian Agus Gumiwang menilai mundurnya sebuah perusahaan Di sebuah konsorsium merupakan hal lumrah.

“Ini tidak mengganggu Di target Inisiatif Pembaruan EV Ke Indonesia. Akselerasi Pembaruan Untuk ekosistem Sepeda Listrik Ke Indonesia tetap berjalan sesuai Perancangan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi,” kata Agus Di keterangan tertulisnya dikutip Kamis (24/4).

Agus mengurai Pada ini ada dua perusahaan yang memproduksi baterai Untuk Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik, yaitu PT Industri Ion Energisindo Di kapasitas produksi 10 ribu pcs baterai per tahun dan nilai investasinya Rp18 miliar. Lalu PT Energi Selalu Terbaru Di kapasitas produksi 12 ribu pcs baterai per tahun dan Penanaman Modal Di Negeri sebesar Rp15 miliar.

Ke Pada Yang Sama, ada dua industri baterai sel bakal Kendaraan Pribadi Elektrik, yaitu PT HLI Green Power, yang merupakan konsorsium Di Kendaraan Hyundai Grup dan LG. Mereka Memperoleh kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh Di total nilai Penanaman Modal Di Negeri mencapai US$1,1 miliar Usd.

Industri sel baterai ini Akansegera memasok 150 ribu hingga 170 ribu unit kendaraan bermotor listrik Melewati PT Kendaraan Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack Di kapasitas produksi mencapai 120 ribu pack baterai kendaraan bermotor listrik Di total Penanaman Modal Di Negeri Rp674 milliar.

Lalu ada lagi PT International Chemical Industry Di kapasitas produksi 100 MWh per tahun (setara 9 juta sel), Di target total kapasitas produksi 256 MWh per tahun (setara 25 juta sel).

Selain PT Kendaraan Hyundai Energy Indonesia, terdapat 1 produsen baterai pack lain, yaitu PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia yang Memperoleh total nilai Penanaman Modal Di Negeri lebih Di US$8,7 juta Di kapasitas produksi sebesar 17.952 unit per tahun.

Agus melanjutkan ekosistem Sepeda Listrik nasional harus segera terbentuk, sebab Pertumbuhan kendaraan jenis tersebut telah Menimbulkan Kekhawatiran pesat. Ke 2024, Pertumbuhan Sepeda Listrik Ke Indonesia mencapai 207 ribu unit atau Menimbulkan Kekhawatiran 78 persen dibanding 2023 yang berjumlah 116 ribu unit.

Tingginya Pertumbuhan senada Di tumbuhnya jumlah produsen Sepeda Listrik Tanah Air.

Hingga Pada ini, sudah ada 63 perusahaan yang memproduksi sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik roda dua dan tiga, Di jumlah kapasitas produksi sebanyak 2,28 juta unit per tahun dan total Penanaman Modal Di Negeri sebesar Rp1,13 triliun Ke Indonesia.

Lalu ada sembilan perusahaan yang memproduksi Kendaraan Pribadi Elektrik Di jumlah kapasitas produksi sebanyak 70.060 unit per tahun dan investasinya Rp4,12 triliun.

Ada pula 7 perusahaan yang memproduksi Kendaraan Angkutan Umum listrik, Di jumlah kapasitas produksi sebanyak 3.100 unit per tahun dan total Penanaman Modal Di Negeri Rp0,38 triliun.

“Di Sebab Itu, keseluruhan Penanaman Modal Di Negeri tersebut sebesar Rp5,63 triliun. Penanaman Modal Di Negeri ini yang perlu kita jaga, Sebab membawa multiplier effect Untuk perekonomian kita, termasuk Ke peningkatan jumlah tenaga kerja Ke Indonesia,” ungkap Agus.

Agus menambahkan pemerintah menargetkan industri Produsen Kendaraan Ke Di negeri dapat memproduksi 9 juta unit sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik roda dua dan tiga, serta 600 ribu unit Kendaraan Pribadi dan Kendaraan Angkutan Umum listrik Ke 2030.

Target tersebut diharapkan dapat berkontribusi Untuk pengurangan konsumsi bahan bakar Energi (BBM) sebesar 21,65 juta barel atau setara pengurangan emisi CO2 sebanyak 7,9 juta ton secara total.

[Gambas:Video CNN]

(ryh/mik)