Klaten –
Ke Klaten ada satu sumur yang konon dulunya pernah dipakai berwudu Dari Sunan Giri. Sampai sekarang, air Ke sumur itu tidak pernah kering.
Sumber mata air itu bernama sumur Gumuling. Lokasinya berada Ke Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Ditengah. Situasi sumur tua itu hingga Pada ini masih sangat terawat.
Sumur Gumuling sepintas lebih menyerupai sendang (kolam sumber air) daripada sumur. Lokasinya berjarak Disekitar 500 meter Bersama kantor Kopdes Merah Putih Desa Bentangan, Hingga arah timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber air tersebut terlihat Bersama jalan raya Pakis-Daleman Ke selatan jalan seperti gerumbul pepohonan. Jika didekati, terdapat tiga pohon beringin besar dan trembesi Ke lokasi.
Mata airnya berada persis Ke bawah pohon Bersama satu kolam besar yang dibagi dua, satu Sebagai putra dan putri dipisahkan tembok. Airnya yang jernih tampak kehijauan.
Ke sisi selatan sendang terdapat musala kuno ukuran 3×4 meter. Rimbunnya pepohonan dan minimnya sinar matahari menyebabkan kompleks mata air tersebut selalu sejuk dikunjungi musafir yang beristirahat.
“Namanya sumur Gumuling, yen ko sawah macul leren mampir mriku (kalau habis Bersama sawah istirahat mampir Ke situ),” ungkap warga setempat, Warseno (60) Bersama bahasa campuran Jawa, Sabtu (12/7/2025).
Menurut Warseno, sumur tersebut sudah ada Dari dulu. Sebelumnya marak sumur rumahan, sumur itu menjadi tempat warga mencari air bersih, mandi, dan mencuci.
“Mandi nyuci ya Ke situ. Ya ramai Sebelumnya Ke buat sumur, musala juga sudah lama. Walaupun kemarau tidak pernah kering,” kata Warseno.
Kompleks sumur Gumuling Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
|
Sekretaris Desa Bentangan, Tata Prasaja menjelaskan dirinya pernah diminta penjelasan Dari petugas kabupaten tentang sejarah sumur. Sumur tersebut pernah dikunjungi sejarawan Bersama Jawa Timur.
“Itu ada sanadnya (asal cerita) Bersama Jawa Timur, sejarawan juga. Katanya itu pernah Sebagai singgah salat asar Sunan Giri,” ungkap Tata kepada detikJateng.
Menurut Tata, konon Sunan Giri berhenti Sebagai mengerjakan salat dan hendak berwudu. Pada hendak berwudu ternyata Ke lokasi tidak alat Sebagai menimba air.
“Ada sumur tapi tidak ada timbanya. Muter-muter nggak ada timbanya, akhirnya digulingkan batunya agar bisa wudu Karena Itu sumur gumuling, itu ceritanya,” lanjut Tata.
Sumur itu, sebut Tata, tidak pernah kering Walaupun Ke musim kemarau. Sebagai pemeliharaan dilakukan Penanganan sebanyak dua kali Untuk setahun.
“Sebagai pemeliharaan kita setahun dua kali dikuras, yaitu bulan Muharram atau Suro dan mau lebaran Dari Kelompok. Kalau Sebagai ziarah tidak banyak,” terang Tata.
——-
Artikel ini telah naik Ke detikJateng.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Legenda Sumur Gumuling Ke Klaten, Konon Dulu Pernah Dipakai Wudu Sunan Giri