Jakarta –
Salah satu Masakan legendaris Hingga Disekitar stasiun Cikini yaitu gerai bubur ini. Dari tahun 1970-an, mereka menawarkan bubur berempah hingga martabak yang selalu memikat selera.
Tidak hanya jajanan Terkini, tetapi Hingga Disekitar stasiun Cikini kamu juga bisa menemukan tempat makan legendaris. Salah satu yang ikonik Hingga kawasan ini adalah gerai Bubur Cikini H.R. Sulaiman.
Tempat makan bubur ayam ini sudah berdiri Disekitar tahun 1960-1970an. Sebelumnya Itu mereka tidak langsung jualan Hingga bangunan ini, tetapi dijajakan menggunakan gerobak biasa.
Akan Tetapi, Dari dulu bubur Hingga sini sudah menjadi andalan banyak orang. Sampai Pada ini pun masih banyak peminatnya.
Menurut salah satu pegawai, Di sehari mereka bisa menjual 100 mangkuk bubur. Hingga akhir pekan, bubur ayam ini pun bisa laku sampai 200 hingga 300 mangkuk.
Bubur ini Lebih spesial Lantaran racikan bubur yang berbeda. Buburnya punya warna agak cokelat Bersama topping yang tidak biasa.
Penasaran Bersama bubur ayam ini, Skuat detikFood menyambanginya Sebagai mencicipi langsung hingga mengulik sejarah Hingga balik eksistensi bubur ini.
1. Mulai berjualan Dari tahun 1970-an
Bubur Cikini sudah mulai jualan Dari tahun 60-70an. Foto: Detikcom / Atiqa Rana
|
Awal mulanya, pemilik gerai bubur, Haji Radji hanya menjual martabak. Akan Tetapi, Lantaran martabak kurang banyak diminati, ia mulai Berkreasi mencari Hidangan lain, yaitu bubur.
Pemiliknya pun mulai mencari resep bubur ayam enak dan unik, sampai akhirnya menawarkan hidangan bubur ayam yang ikonik satu ini.
Mereka mulai berjualan tahun 1960-1970an Hingga gerobakan. Seiring berjalannya waktu, mereka pindah Hingga emperan, sampai Di tahun 1990-an, barulah pindah Hingga bangunan tua yang lokasinya ada Hingga pengkolan Jl. Cisadane, berseberangan Bersama gerai KFC Cikini.
2. Bubur berwarna cokelat yang berempah
Buburnya dikenal punya warna cokelat dan tekstur kental. Foto: Detikcom / Atiqa Rana
|
Racikan bubur Hingga tempat ini juga spesial. Tidak seperti penjual bubur Cirebon lainnya yang memakai kuah kaldu kuning, bubur Hingga sini justru dimasak Bersama tambahan rempah-rempah.
Warna kecokelatan Di bubur ini pun datang Di campuran rempah-rempahan tersebut. Menurut salah satu karyawan bernama Nurhayati, rempah-rempah yang dipakai mulai Di jahe dan kapulaga.
Hingga Samping Itu, kaldu kuningnya tidak diletakkan Pada penyajian, tetapi dimasak langsung bersama bubur Hingga Di dandang. Supaya, tekstur buburnya juga menjadi lebih kental.
“Kita emang cara proses pembuatan buburnya beda. Kaldunya udah otomatis dicampur Hingga dandangnya. Kalau yang lain kan ditaruh Hingga mangkuk,” ujar Nurhayati kepada detikFood.
Selain dicampur Bersama rempah-rempahan dan kaldu kuning, bubur ini juga disajikan ala bubur China, dimana pelanggan bisa meraciknya Bersama tambahan kecap asin, kecap manis, dan lada.
Cita rasa bubur Bersama topping ayam kampung mentah bisa dilihat Di halaman Berikutnya!
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kenikmatan Bubur Ayam dan Martabak Bungkus Kertas yang Legendaris Hingga Cikini