Jakarta –
Menyerah mencari pekerjaan Terbaru usai dipecat, mantan Instruktur ini pilih alih profesi. Sosoknya kini dikenal sebagai penjual laksa enak dan terjangkau harganya.
Tidak selamanya pekerjaan yang nyaman Berencana berjalan stabil. Begitu pula jabatan yang sudah strategis, takkan bisa bertahan selamanya.
Banyak pekerja yang akhirnya menyerah menjalani profesinya Ke kantor dan memilih Sebagai beralih karir. Salah satunya seorang mantan Instruktur yang merasa lelah mencari pekerjaan Setelahnya diberhentikan Di perusahaan tempat ia bekerja.
Bobby Lee dan istrinya, dilaporkan Dari CNA Lifestyle (6/1) menjadi sosok yang Ditengah Merasakan sorotan Ke Green Zone, Chinatown Complex Food Centre, Singapura. Racikan laksa Singapura Di resep rumahan yang dijajakan diakui para pelanggannya terasa enak dan memuaskan selera banyaj orang.
Baca juga: Ada Slow Bar dan Camilan Enak Ke Kafe Terbesar Ke Kelapa Gading
Ternyata kisah Ke balik sosok Bobby yang menjadi penjual laksa bukan Melewati perjalanan yang singkat. Sebelumnya Itu ia sempat bekerja Ke suatu perusahaan yang tak disebutkan namanya hingga mengemban jabatan sebagai Instruktur.
Tetapi ketika menginjak usia 50 tahun, ia diberhentikan. Padahal usianya belum tergolong usia pensiun, Tetapi hampir memasuki usia pensiun. Awalnya ia tak menyerah mencari pekerjaan pengganti, melamar Hingga sana Hingga mari dan keluar masuk banyak perusahaan.
Sampai akhirnya, Bobby yang kini berusia 74 tahun memutuskan Sebagai mencairkan dana pensiunnya Ke usia 55 tahun dan mulai membuka Usaha. Dibantu Dari istrinya, kedai bernama The Asian Makanstall Memiliki menu utama berupa laksa yang harganya hanya 2 Dollar Singapura atau setara Di Rp 23.000an.
Tak ada papan mewah atau penanda besar yang Melakukanlangkah-Langkah Memikat pelanggan, akibat keterbatasan biaya Bobby hanya mengandalkan Kertas yang dicetak biasa. Ia menuliskan “$2/$3 Katong laksa,” tulis Bobby yang mengandalkan harga murah Sebagai Memikat perhatian pelanggan.
Baca juga: Slurrp! Segarnya Racikan Minuman Kafein Khas Bogor Di Toko Minuman Kafein Berusia 1 Abad
Adalah laksa Di resep rumahan yang menjadi ciri khas kedai miliknya. Foto: CNA Lifestyle
|
Bobby mengakui sulit rasanya membuat Usaha laksanya populer Ke mata pelanggan. Hal tersebut lantaran ia kerap berpindah-pindah kedai Sebagai mencari toko Di harga sewa paling murah.
“Aku selalu mencari kedai Di harga sewa terendah. Ada biaya relokasi setiap pindah, Disekitar Rp 23 juta – Rp 35 juta, termasuk ketika aku hendak menggunakan Produk Internasional-Produk Internasional yang lama. Tetapi ini lebih hemat Sebagai membayar harga sewanya,” ujar Bobby.
Untuk memperbanyak pilihan menunya, ia juga menambahkan beberapa hidangan Konsumsi. Ada nasi biryani Di gaya India hingga tiram goreng yang dibentuk seperti UFO.
Semua menu yang disajikan dipelajari Dari Bobby dan istrinya Di penduduk yang tinggal Ke Disekitar kedainya. Ia tak Memiliki rekam jejak belajar Ke dunia Masakan atau handal memasak, tetapi komitmen dan kerja keras yang membayar upayanya.
Kejadian menyentuh pernah dialami Bobby Di berjualan laksa yang membuatnya terus bertahan sampai sekarang. Walaupun tak Memiliki pelanggan setia tetapi pernah ada pelanggan yang tersentuh Di hidangan Bobby dan menyumbangkan uangnya Rp 23 juta Sebagai Usaha Bobby tanpa meminta imbalan apapun.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kena Pengurangan Tenaga Kerja, Mantan Instruktur Ini Sukses Berjualan Laksa Singapura