Kementerian BUMN dan Eagle Hills UEA Teken Perjanjian Pembuatan Perjalanan Hingga Luarnegeri USD3 Miliar

DUBAI – Kementerian Badan Usaha Milik Bangsa (BUMN) telah memasuki kemitraan bersejarah Bersama Eagle Hills, Uni Emirat Arab (UEA) Untuk Memperbaiki ekosistem Perjalanan Hingga Luarnegeri dan infrastruktur Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Dari Pembantu Ri BUMN, Erick Thohir dan Chairman Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar.

“Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills telah sepakat bekerja sama Bersama nilai Penanaman Modal hingga 3 miliar Usd AS Di ekosistem Perjalanan Hingga Luarnegeri dan infrastruktur Indonesia,” ujar Erick Pada menandatangani nota kesepahaman Bersama Eagle Hills Ke Dubai, UEA, Selasa (16/7/2024).

Erick memaparkan, hal penting Bersama kerja sama ini meliputi Penanaman Modal komprehensif Di Pembuatan properti hotel, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi Perjalanan Hingga Luarnegeri. Erick menyebut Eagle Hills juga berkomitmen melakukan Pindah pengetahuan Lewat studi bersama, lokakarya, dan Inisiatif pelatihan.

Tak hanya itu, lanjut Erick, Eagle Hills juga siap membantu Pembuatan infrastruktur bandara, renovasi dan Pembuatan hotel-hotel milik Bangsa Untuk Di standar internasional sebagai Dibagian Bersama Pembuatan destinasi Perjalanan Hingga Luarnegeri Mutakhir. Erick mengaku optimistis kerja sama kian Memperbaiki akselerasi sektor Perjalanan Hingga Luarnegeri Indonesia.

“Perjanjian bersejarah ini mewakili titik balik Untuk sektor Perjalanan Hingga Luarnegeri Indonesia. Bersama kerjasama Bersama Eagle Hills, kita Di menjaga momentum Perkembangan dan Pembuatan yang belum pernah terjadi Sebelumnya Di industri Perjalanan Hingga Luarnegeri kita,” ucap Erick.

Erick menyebut kemitraan ini sejalan Bersama strategi nasional Untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi Perjalanan Hingga Luarnegeri Dunia terkemuka. Erick meyakini kerja sama ini tidak hanya Akansegera Memperbaiki kontribusi ekonomi Bersama Perjalanan Hingga Luarnegeri, tetapi juga menciptakan Potensi kerja signifikan dan Mendorong Perkembangan ekonomi yang merata dan berkelanjutan Ke Indonesia.

“MoU ini berlaku Di satu tahun, Bersama kemungkinan perpanjangan Lewat kesepakatan bersama. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan Untuk Penanaman Modal sebesar 3 miliar Usd AS dan Memberi fleksibilitas Di pelaksanaannya,” sambung Erick.