loading…
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan penguatan Di Senin (28/4/2025), melanjutkan Gaya kenaikan Sebelum akhir pekan. Foto/Dok
Secara teknikal, pergerakan IHSG dinilai masih solid Di bertahan Di atas pivot 6.700, meski indikator Stochastic RSI Menunjukkan area overbought.
“IHSG masih Memiliki Potensi Sebagai menguji kembali level 6.700 Di perdagangan Senin (28/4),” tulis Regu Kajian Phintraco Sekuritas Untuk risetnya.
Untuk sisi domestik, pelaku pasar Berencana mencermati rilis data Ketidakstabilan Ekonomi Indonesia yang dijadwalkan keluar Di Kamis (2/5). Ketidakstabilan Ekonomi tahunan diperkirakan naik menjadi 1,2% Di April, Untuk Sebelumnya Itu 1,03% Di Maret. Kenaikan ini didorong Di peningkatan permintaan Pada periode Idulfitri.
Sambil Itu, Ketidakstabilan Ekonomi inti diperkirakan Merasakan kenaikan terbatas sebesar 20 basis Nilai menjadi 2,5%, menurut Kajian Phintraco.
Di sisi Dunia, fokus pasar Berencana tertuju Di rilis data Advance GDP Growth Rate Amerika Serikat kuartal I/2025 dan indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) atau indeks konsumsi pribadi periode Maret, yang Berencana diumumkan Di Rabu (30/4).
Ekonomi AS diperkirakan melambat Di proyeksi Kemajuan GDP kuartal I sebesar 0,4% quarter-to-quarter (qtq), jauh lebih rendah dibandingkan 2,4% Di kuartal IV/2024. Penurunan ini turut dipengaruhi Di fluktuasi Keputusan tarif Mutakhir yang diterapkan pemerintahan Trump.
Adapun level teknikal IHSG Sebagai pekan Di diperkirakan berada Di kisaran resistance 6.750, pivot 6.700, dan support Di area 6.600. Baca Juga: 10 Saham Paling Boncos Untuk Sepekan 21-25 April 2025, Intip Daftarnya
Sebagai perdagangan saham, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan, Di lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan Hingga 6.700, Investor Pantau Data Ketidakstabilan Ekonomi