Konsumsi serat penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat Bersama rendahnya kebiasaan makan buah dan sayur. Survei Kesejaganan Indonesia (SKI) tahun 2023 Menunjukkan bahwa Di 96,7 persen penduduk belum memenuhi anjuran konsumsi sayur dan buah setiap hari. Pola makan yang lebih banyak mengutamakan nasi, lauk tinggi lemak, serta minuman manis membuat tubuh kekurangan komponen penting yang seharusnya membantu menjaga fungsi pencernaan.
Serat adalah zat penyusun Minuman nabati yang tidak dicerna Dari tubuh secara langsung. Meski tidak dicerna, serat punya peran besar Untuk menjaga ritme usus. Serat membantu mempertahankan bentuk feses, menjaga pergerakan usus agar tetap teratur, serta mendukung Kesejaganan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh. Jika Asupan serat rendah dan berlangsung Untuk jangka panjang, pergerakan feses Hingga usus menjadi lambat, Agar air yang terkandung Hingga feses terus-menerus diserap Dari usus mengakibatkan feses menjadi keras. Situasi ini dapat memicu sembelit berulang.
Sembelit yang berlangsung lama tidak hanya membuat perut tidak nyaman. Untuk beberapa Perkara Pidana Hukum, feses yang mengeras dapat membentuk massa/gumpalan padat yang disebut fekaloma. Gumpalan ini dapat menghambat aliran Minuman dan gas Hingga Untuk usus. Jika saluran benar-benar tersumbat, Situasi ini dapat berkembang menjadi obstruksi usus. Gejalanya meliputi perut kembung, nyeri hebat, mual, muntah, hingga tidak bisa buang gas maupun buang air besar. Obstruksi usus merupakan Situasi yang perlu penanganan medis segera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serat Penting Agar Pencernaan Optimal
Serat terbagi menjadi dua jenis yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat larut menyerap air dan membentuk gel, yang membantu membuat proses pencernaan berjalan lebih teratur dan lembut. Sedangkan serat tidak larut berfungsi menambah volume feses Agar merangsang gerakan usus. Kedua jenis serat ini bekerja saling melengkapi Untuk menjaga Kesejaganan pencernaan.
Eksperimen Untuk Jurnal Nutrients tahun 2013 menjelaskan bahwa serat bekerja Bersama menahan air Hingga Untuk saluran cerna Agar feses lebih lunak dan volumenya tetap ideal. Situasi ini membantu usus bergerak Bersama ritme yang teratur. Waktu transit yang stabil membuat sisa Minuman tidak menumpuk dan mengeras. Bersama Langkah Tersebut, risiko sembelit berat yang dapat berkembang menjadi penyumbatan usus dapat dicegah.
Waspadai Sembelit Terus-Menerus
Sembelit yang muncul sesekali memang bisa hilang Bersama memperbaiki asupan cairan dan Minuman berserat. Akan Tetapi perlu diperhatikan Bersama serius ketika sembelit terjadi berulang atau berlangsung Untuk jangka panjang.
Sebuah publikasi Eksperimen Hingga Jurnal Clinical Case Reports tahun 2023, dilaporkan Perkara Pidana Hukum obstruksi usus yang dipicu Dari konstipasi kronis yang tidak diatasi. Situasi ini terjadi Lantaran feses yang mengeras dapat menghambat jalur keluarnya sisa Minuman Hingga usus. Ketika aliran tersumbat, tekanan Untuk usus Meresahkan, memicu nyeri perut hebat, kembung berlebihan, mual, muntah, hingga tidak dapat buang angin maupun buang air besar.
Di Itu, gerakan usus yang lambat dapat mengubah Kesejaganan bakteri Hingga dalamnya. Lapisan usus yang Merasakan iritasi dan peradangan Akansegera menjadi lebih sensitif dan rentan Pada gangguan. Untuk Situasi tertentu, gangguan ini dapat berkontribusi Ke peningkatan risiko obstruksi.
Kelompok Rentan
Beberapa kelompok lebih rentan Merasakan gangguan pencernaan Yang Berhubungan Bersama serat yang rendah, seperti:
- Lansia
- Orang yang kurang minum air
- Orang yang sering menahan buang air besar
- Orang Bersama riwayat operasi perut
- Orang Bersama pola makan rendah serat Untuk waktu lama
Sebagai kelompok ini, menjaga pola makan seimbang menjadi langkah Pra-Penanganan yang sangat penting.
Sumber Serat yang Mudah Ditemukan Sehari-hari
Kebutuhan serat harian berkisar 20 sampai 37 gram berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi sesuai usia Untuk Peraturan Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kesejaganan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2019. Pemenuhan serat bisa dimulai Bersama membiasakan mengonsumsi Minuman yang mudah ditemui seperti:
- Pepaya, pir, apel, pisang
- Bayam, brokoli, kangkung, sawi
- Kacang merah, kacang hijau, kacang tanah
- Singkong, talas, dan ubi
Penuhi kebutuhan serat setiap hari dan porsi sesuai Bersama pedoman gizi seimbang. Konsumsi serat secara tiba-tiba Untuk jumlah besar juga dapat memicu gas dan kembung.
Halaman 2 Bersama 4
Simak Video “Video: Mensos Imbau Komunitas Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem“
(mal/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Hari Gini Nggak Doyan Sayur? Sumbatan Usus Juga Bisa Terjadi Lantaran Kurang Serat Lho











