Samarinda –
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) resmi mendeklarasikan taman bumi (geopark) pertama. Geopark yang diajukan Kaltim ini merupakan kawasan bukit karst yang mencakup dua Area administratif, yaitu Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengatakan penetapan geopark bertujuan menyejahterakan Kelompok, Lantaran selain Untuk melindungi sumber daya alam juga menjadi destinasi wisata yang diyakini mampu Menarik Perhatian perhatian wisatawan baik lokal hingga internasional.
Hal ini dikatakan gubernur Lantaran tak lama lagi Kaltim Akansegera Memiliki geopark, Lantaran Pejabat Tingginegara Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Di 2024 lalu Mengintroduksi keputusan yakni menetapkan 26 area Ke Kaltim sebagai situs warisan geologi (geosite), cikal bakal geopark.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meski statusnya masih geosite, Akan Tetapi wisatawan Nusantara dan mancanegara sudah banyak yang berkunjung, Supaya ketika Ke Didepan menjadi geopark, tentu Akansegera makin banyak lagi yang berwisata, Supaya warga Disekitar merasakan tingginya kunjungan,” kata Rudy Mas’ud Ke Samarinda, melansir Antara.
Tingginya kunjungan yang berdampak Di Kesejaganan Kelompok, menurut dia, Antara lain, penginapan berupa pondok wisata (homestay), makan minum, toko berbagai kebutuhan sehari-hari, hingga Dari-Dari khas warga Ke Disekitar destinasi wisata geosite atau geopark yang bisa dibawa pulang wisatawan, Supaya terjadi perputaran ekonomi Ke Di Kelompok.
Sedangkan 26 geosite yang telah ditetapkan Pejabat Tingginegara Di 2024 lalu merupakan ekosistem karst terbesar Ke Kalimantan Di luas mencapai Disekitar 1.867.676 hektare.
Area seluas ini dikenal Di nama kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang tersebar Ke dua kabupaten yakni Kutai Timur dan Berau, Di rincian Ke Kabupaten Berau terdapat 15 geosite dan Kabupaten Kutai Timur ada 11 geosite.
Sebelumnya, Pada Berkunjung Ke Kampung Merabu, Kabupaten Berau, Gubernur Kaltim menandatangani Deklarasi Geopark Sangkulirang-Mangkalihat, menggambarkan komitmen Untuk mewujudkan geosite menjadi geopark, terlebih usulan mewujudkan geopark telah diajukan Ke UNESCO Dunia Geopark Di 31 Agustus 2025.
Sambil Instruktur Senior Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Niel Makinuddin yang merupakan inisiator usulan geopark mengatakan penetapan status taman bumi (geopark) Memberi banyak implikasi, mulai Di pengakuan atas Adat Istiadat Dunia, penyelamatan kawasan karst, destinasi wisata, hingga tempat Eksperimen.
“Penetapan geopark juga Untuk menjawab tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni berbagai pembangunan baik Yang Berhubungan Di Perjalanan Ke Luarnegeri, perkebunan, dan lainnya, tentu harus berorientasi Di kelestarian lingkungan,” ujar Niel.
Niel mengatakan penetapan status Taman Bumi Memberi dampak positif yang cukup besar, salah satunya pengakuan atas Adat Istiadat Dunia.
“Ada banyak implikasinya, mulai Di pengakuan atas Adat Istiadat Dunia, penyelamatan kawasan karst, destinasi wisata, hingga (menjadi) tempat Eksperimen,” ujar Niel seperti dilansir detikKalimantan.
Samping Itu, jika sudah berstatus Taman Bumi Nasional, Karst Sangkulirang-Mangkalihat berpeluang diajukan sebagai UNESCO Dunia Geopark, menyusul 12 kawasan lain Ke Indonesia. Maka itu Pemberian dan kolabarasi Di berbagai pemangku kepentingan sangat dibutuhkan Untuk mencapai tujuan tersebut.
“Nanti Sesudah menjadi Taman Bumi Nasional dan memenuhi standar internasional, kita dapat mengusulkan kawasan ini menjadi UNESCO Dunia Geopark,” tutupnya.
Area Berau dan Kutim terkenal Di banyak warisan alam dan Adat Istiadat Dunia. Warisan itu semua dijaga Dari Kelompok adat Dayak setempat, salah satunya Dayak Lebo Ke Perkampungan Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.
Kepala Kampung Merabu, Asrani, menuturkan bahwa Ke kampung ini Malahan terdapat dua situs warisan geologi yaitu Gua Beloyot dan Kerucut Karst Merabu. Ia menambahkan, Di adanya kerjasama bersama pemerintah, diharapkan bisa lebih mengangkat hal-hal positif Di Kampung Merabu dan situs warisan geologi yang ada.
“Lantaran Di hutan desa yang dimiliki Kampung seluas 8.245 hektare masih banyak ratusan gua yang perlu diekspos, demikian kebudayaan Dayak Lebo, hingga destinasi wisata Danau Nyadeng dan Puncak Ketepu. Di Puncak Ketepu ini bisa dilihat lanskap gugusan kerucut karst Merabu,” pungkasnya.
@detiktravel
East Kalimantan is ready to have the first geopark named SangKulirang-Mangkalihat. The area is almost two million hectares, contains hundreds of caves, unique karst cones, to destinations hits like Lake Nyadeng and Ketepu Peak. Creator: Tri Aljumanto #kalimantantimur #geopark #sangkulirang #mangkalihat
♬ original sound – detikTravel
(ddn/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Geopark Ke Kaltim Bakal Menarik Perhatian Wisatawan Lokal-Mancanegara