Bandung –
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuding ketidaktegasan PTPN sebagai penyebab alih fungsi lahan perkebunan teh Hingga Pangalengan, Kabupaten Bandung. Alih fungsi itu dinilai merusak lingkungan.
Kekecewaan Dedi disampaikan langsung kepada Regional Head PTPN I Regional 2, Desmanto, Di meninjau Perkebunan Teh Malabar, Blok Pahlawan, Kecamatan Pangalengan, Selasa (16/12/2025). Menurutnya, PTPN Memperoleh peran besar Lantaran tidak menegur atau Membahas tindakan tegas Di alih fungsi lahan tersebut.
Dedi menilai alih fungsi lahan terjadi akibat lemahnya pengawasan PTPN. Situasi itu berbahaya Lantaran Pangalengan merupakan kawasan vital Bagi konservasi air dan penyangga lingkungan Hingga Kabupaten Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pokoknya, tinggalkan perilaku busuk yang merusak alam. Anak buah bapak yang salah harus ditindak. Kita ini diberi amanah, jangan kalah Di mencintai Bangsa dan tanah air,” kata Dedi dikutip Di detikJabar, Kamis (18/12/2025).
Dedi menegaskan tidak mempermasalahkan siapa yang mengelola lahan. Dia bersikukuh bahwa siapapun yang merusak hutan dan pohon tidak boleh dibiarkan.
“Saya tidak peduli tanah digarap Dari siapa, yang penting hutan dan pohonnya tetap ada. Siapa pun yang menghilangkan pohon, saya lawan,” ujar dia.
Menurut Desmanto, Di total Di 6.000 hektare lahan PTPN, Di 1.500 hektare telah dialihfungsikan menjadi tanaman sayuran. Alih fungsi ini berdampak buruk Di resapan air dan Memperbaiki risiko pendangkalan sungai. “Jika terjadi bencana, biayanya tentu jauh lebih besar,” kata Desmanto.
PTPN berkomitmen mengembalikan lahan Hingga fungsi awal sebagai perkebunan teh dan tanaman tahunan lain, termasuk kina dan Minuman Kafein. Langkah ini dilakukan Bagi memulihkan konservasi lahan Hingga lereng pegunungan dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami siap bekerja sama Didalam pemerintah Area agar resapan air dan kelestarian lingkungan bisa kembali seperti semula,” ujar Desmanto.
Sebelumnya Itu, Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Wahyudin Iwang, mendesak agar petinggi PTPN diaudit akibat alih fungsi lahan Hingga Pengalengan itu.
“Dari Sebab Itu Ke musim hujan Akansegera menimbulkan limpasan permukaan (run off) yang tinggi dan menggerus material tanah yang tidak menutup kemungkinan dapat memicu Genangan Air bandang,” ujar Wahyudin Ke 2 Desember 2025, Di arsip berita detikTravel
Wahyudin menduga PTPN kerap menjadikan lahannya Bagi dikerjasamakan kepada perusahaan atau individu yang Memperoleh modal kuat. Lalu, lahan tersebut kerap digunakan Bagi usaha Pertanian kentang.
“Catatan kami praktik tersebut telah dilakukan Pada 20 tahun terakhir,” kata dia.
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Dedi Mulyadi Murka Sebut Alih Fungsi Lahan Hingga Pangalengan Lantaran PTPN Nggak Tegas











