Jakarta, CNN Indonesia —
CEO Xiaomi Lei Jun buka suara Yang Berhubungan Didalam kecelakaan yang melibatkan Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik perusahaan itu, SU7, Hingga China Ke Sabtu (29/3). Ia berduka cita Di tiga korban yang tewas akibat kecelakaan tersebut.
Ketiga korban itu meninggal ketika Kendaraan Pribadi tersebut Di Tren mengemudi bernama Smart Navigate on Autopilot dan melaju Didalam Kecepatanakses 116 km/jam Sebelumnya kecelakaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sangat berduka atas kecelakaan Ke 29 [Maret] malam tersebut. Tiga perempuan muda telah kehilangan nyawa mereka–kehilangan yang sangat menyakitkan Bagi keluarga, teman, dan kami semua,” ujar Lei Jun, seperti diberitakan Dunia Times Ke Selasa (1/4).
“Atas nama Xiaomi, saya ucapkan belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada keluarga,” sambungnya.
Lei Jun Lalu mengatakan perusahaan telah membentuk satuan tugas khusus dan mendatangi lokasi kejadian Ke Minggu (30/3). Semua data Yang Berhubungan Didalam Kendaraan Pribadi SU7 keluaran Xiaomi itu juga sudah diserahkan kepada kepolisian.
Ia juga menekankan Xiaomi belum Merasakan akses Bagi memeriksa Kendaraan Pribadi yang dipakai Di kecelakaan Lantaran masih Di penyelidikan polisi. Didalam Langkah Tersebut, perusahaan belum bisa menjawab sejumlah pertanyaan Yang Berhubungan Didalam kecelakaan Kendaraan Pribadi tersebut.
Hingga sisi lain, ia menegaskan tidak Berencana menghindar Didalam Peristiwa Pidana kecelakaan tersebut. Xiaomi Berkata siap kooperatif Didalam kepolisian, mengikuti proses investigasi, termasuk terbuka kepada publik soal hasil penyelidikan dan evaluasi.
“Saya harus melangkah maju dan menjelaskan hal ini atas nama Xiaomi: apa pun yang terjadi, kami tidak Berencana menghindar,” ungkapnya.
Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik SU7 buatan Xiaomi kecelakaan fatal Hingga China Ke Sabtu (29/3). Insiden itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Di pernyataan resmi, seperti diberitakan Channel News Asia, Xiaomi membeberkan pengemudi Hingga Di Kendaraan Pribadi Memutuskan alih dan mencoba memperlambat Kecepatanakses.
Tetapi Kendaraan Pribadi itu bertabrakan Didalam tiang Didalam Kecepatanakses 97 km/jam. Di rangkuman yang dikirim Hingga kepolisian setempat, Xiaomi menyebut Navigation on Autopilot Mengintroduksi peringatan risiko ada rintangan Hingga Didepan.
Usaha Memutuskan alih secara manual, lanjut mereka, terjadi beberapa detik Sebelumnya tabrakan. Xiaomi Memiliki dua versi sistem navigasi canggih Hingga Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik SU7 mereka.
Versi yang lebih canggih dilengkapi Didalam pemasangan LiDAR, yang memungkinkan fitur navigasi seperti penghindaran tabrakan dan pengenalan kendaraan khusus.
Xiaomi Berkata Kendaraan Pribadi yang terlibat Di kecelakaan itu versi standar Didalam SU7, punya Ilmu Pengetahuan mengemudi canggih tanpa LiDAR.
Insiden tersebut menandai kecelakaan besar pertama yang melibatkan SU7 Dari tipe ini diluncurkan Ke Maret 2024. Sehari usai kecelakaan saham Xiaomi turun 5,5 persen.
(frl/end)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: CEO Xiaomi Buka Suara Usai 3 Tewas Imbas Tren Autopilot Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik