Jakarta –
Sebagai Negeri mayoritas Muslim terbesar Ke dunia, Indonesia punya potensi sebagai barometer Perjalanan Di Luarnegeri yang Muslim friendly.
Kendati Di Internasional Muslim Travel Index (GMTI) 2025 peringkatnya merosot Di posisi lima. Sebelumnya Indonesia memuncaki posisi pertama Pada dua tahun berturut-turut. Kini posisi tersebut diambil alih Dari Malaysia sebagai Posisi pertamanya.
Untuk mengembalikan posisi tersebut, ada beberapa langkah yang Di ditempuh Dari Indonesia. Melewati Kementerian Perjalanan Di Luarnegeri, Indonesia mencoba Untuk meraih posisi puncak itu Didalam salah satu programnya adalah Indonesia Muslim Travel Index (IMTI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke kesempatan pemaparan hasil survei ‘Halal Tourism White Paper’ yang dilakukan perusahaan konsultan komunikasi yang berbasis Ke Organisasiregional, Vero Indonesia, bersama GMO Research, Kamis (25/9/2025).
Deputi Bidang Pembaruan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menjelaskan IMTI itu digarap serupa yang dilakukan Dari CrescentRating Di menelurkan GMTI.
“Dari Sebab Itu ini adalah satu Inisiatif bagaimana kita bisa Melakukanupaya Untuk Memperbaiki Mutu Didalam Perjalanan Di Luarnegeri ramah Muslim, Sebab kita melihat beberapa faktor yang kita gunakan Didalam GMTI, ada access, communication, environment, dan services. Itu Akansegera Ke domestikasi Di Di Inisiatif ini,” ujar Hariyanto.
Inisiatif IMTI tersebut terdapat beberapa Area yang ikut berpartisipasi. Sebanyak 15 yang ikut serta Di Inisiatif IMTI ini seperti Aceh, Kepri, Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Di, Banten, Jakarta, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bengkulu, dan Gorontalo.
Hariyanto memaparkan penetapan semua Area itu tidak dilakukan secara sepihak, melainkan atas dasar kesediaan Untuk Menyusun Perjalanan Di Luarnegeri yang ramah Pada Muslim. Lalu ada beberapa Inisiatif lainnya Yang Terkait Didalam Pembaruan Perjalanan Di Luarnegeri ramah Muslim Ke Indonesia
“Kita juga berkolaborasi Didalam BPJTH, kita Mendorong sertifikasi halal, khususnya ini Ke desa wisata. Dari Sebab Itu Untuk pilot project kita sudah melakukan sertifikasi halal Untuk produk Dan Menengah-Dan Menengah yang ada Ke 20 desa wisata, itu ada Ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, NTB, dan Gorontalo,” jelasnya.
“Dan proyek Berikutnya kita Akansegera melakukan sertifikasi produk halal Ke total 1.500 desa wisata. Ini adalah desa-desa yang ada Ke 15 provinsi yang peserta Didalam IMTI tadi,” lengkap Hariyanto.
(upd/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cara Genjot Ranking Indonesia Ke GMTI Lewat IMTI-Sertifikasi Produk Halal