Jakarta –
BPJS Kesejajaran mencatat biaya Perawatan Medis Gangguan ginjal kronis mencapai Rp 11 triliun Ke 2024, naik tajam Untuk Rp 6,5 triliun Ke 2019. Lonjakan ini disebabkan Bersama peningkatan jumlah pasien, terutama yang menjalani hemodialisis atau awamnya dikenal cuci darah.
Hal yang mengkhawatirkan adalah Lebih banyak anak muda yang menjalani cuci darah Sebab gagal ginjal. Situasi yang dulu identik Bersama lansia kini justru mulai dialami Hingga usia produktif.
Menurut Praktisi Medis spesialis urologi dr Nur Rasyid, SpU, penyebab gagal ginjal umumnya bersifat multifaktorial, tetapi lebih Untuk 50 persen pasien hemodialisis Memiliki Situasi penyerta Gangguan tertentu.
“Kalau kita lihat sekarang, 50 persen Untuk pasien cuci darah itu Merasakan gangguan gula darah,” jelas dr Rasyid.
Artinya, diabetes menjadi penyebab nomor satu gagal ginjal kronis. Kebiasaan mengonsumsi Hidangan dan minuman manis, terutama yang mengandung gula buatan (artificial sweetener), Dari usia muda, sangat memengaruhi metabolisme tubuh.
Anak-anak dan remaja disebutnya lebih sering duduk bermain gadget, jarang bergerak, dan mengonsumsi Hidangan cepat saji serta minuman manis Untuk jumlah berlebihan. Kombinasi ini membuat risiko obesitas Meresahkan, yang Lalu memicu resistensi insulin dan akhirnya diabetes.
Selain diabetes, hipertensi tekanan darah tinggi juga menjadi penyebab umum gagal ginjal. Tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah kecil Hingga ginjal, membuat fungsinya menurun secara perlahan.
Ditambah lagi, kebiasaan minum air yang tidak cukup (dehidrasi kronis) juga memperparah Situasi. Cara Hidup modern yang minim Olah Raga, tetapi tinggi konsumsi Minuman Kafein, teh manis, dan soda menyebabkan tubuh kekurangan cairan, yang Ke akhirnya membebani fungsi ginjal.
dr Rasyid menegaskan konsumsi minuman manis berlebihan, terutama yang menggunakan pemanis buatan adalah akar Untuk masalah metabolisme. Ketika metabolisme tubuh terganggu, Gangguan seperti diabetes dan hipertensi lebih mudah berkembang, yang Ke akhirnya bisa merusak ginjal.
“Hidup yang tidak sehat menyebabkan metabolisme tidak normal. Ini yang membuat orang bermasalah Bersama gula dan tekanan darah,” jelasnya.
Salah satu masalah utama adalah gagal ginjal sering tidak bergejala Ke awalnya. Orang Terbaru Memahami ketika kondisinya sudah memasuki stadium akhir yakni stadium 4 atau 5, Di ginjal sudah hampir tidak berfungsi dan membutuhkan cuci darah hemodialisis.
“Orang Terbaru bergejala Di kondisinya sudah berat. Mulai Untuk mudah lelah, lemas, mual Sebab ureum tinggi, hingga pucat. Awalnya mereka pikir masalah lambung, lalu minum Perawatan sendiri tanpa cek Hingga Praktisi Medis,” tambah dr Rasyid.
Padahal, stadium 1 sampai 3 bisa diketahui lebih awal lewat check-up rutin, dan ditangani Sebelumnya berujung Ke kerusakan permanen.
Meningkatnya Perkara Hukum Hukum gagal ginjal Hingga usia muda bukanlah Trend Populer yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan hasil Untuk pola hidup tidak sehat yang dijalani bertahun-tahun. Karenanya, dr Rasyid menyarankan Untuk rutin memeriksakan diri Untuk mencegah keterlambatan penanganan Di fungsi ginjal sudah jauh tersisa Hingga bawah 50 persen.
(naf/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: ‘Biang Kerok’ Perkara Hukum Hukum Gagal Ginjal Naik Hingga Usia Muda, Makin Banyak yang Cuci Darah