Pelayan Cuek hingga Ngejek, Keluarga Ini Kecewa Makan Di Resto Hotpot

Pengalaman Hidup makan keluarga ini Di restoran hotpot berujung kekecewaan. Pelanggan keluhkan sikap staf tak profesional hingga dugaan ejekan.

Makan bersama keluarga Di akhir pekan seharusnya menjadi momen menyenangkan. Akan Tetapi Pengalaman Hidup berbeda dialami keluarga Pada bersantap Di restoran hotpot.

Dikutip Untuk Wah Piang (12/12), restoran hotpot tersebut berlokasi Di Pavilion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Untuk unggahan yang Sesudah Itu viral, pelanggan mengaku datang Bersama harapan menikmati santapan hangat bersama keluarga.

Akan Tetapi pelayanan yang diterima dinilai jauh Untuk standar keramahan yang Di ini melekat Di merek restoran tersebut. Keluhan pertama tertuju Di sikap dan respons staf.

Menurut pelanggan, komentar santai soal Situasi ruangan yang terasa panas justru dibalas Bersama jawaban singkat dan dingin tanpa penjelasan.

Permintaan Sofa bayi pun harus berkali-kali, hingga akhirnya hanya satu Sofa yang diberikan, padahal keluarga tersebut membutuhkan dua.

Tak berhenti Di situ, pelanggan juga menyoroti lambannya respons staf Pada permintaan sederhana. Permintaan Sebagai mengentalkan kuah hotpot disebut Terbaru ditanggapi Sesudah 4 kali diingatkan.

Keluarga Ini Kecewa Makan Di Resto Hotpot Sebab pelayanan buruk. Foto: Facebook/Kawa Wat

Sambil Itu, permintaan mainan Sebagai anak-anak diabaikan atau dilayani tanpa empati, membuat pelanggan merasa kehadirannya Disorot merepotkan.

Hal yang paling disayangkan adalah dugaan ejekan Untuk staf restoran. Pelanggan mengaku mendengar percakapan staf yang bernada meremehkan Pada membantu membungkus sisa Makanan.

“Kamu lagi senggang? Tolong bantu bungkus ini, termasuk kuahnya. Bukan satu, tapi dua,” ujar salah satu staf, yang menurut pelanggan diucapkan Bersama nada mengejek.

Ia juga mengklaim staf menertawakan aksinya memotret name tag Sebagai keperluan laporan. Malahan, seorang staf disebut sempat mencoba melihat isi ponselnya.

“Pada membungkus Makanan, staf mengejek dan bercanda soal foto-foto saya. Malahan ada yang minta melihat Telepon Genggam saya, membuat saya merasa seperti penjahat,” tuturnya.

Pengalaman Hidup tak menyenangkan itu ditambah Kegagalan Di tagihan. Ketika pelanggan Menunjukkan kekeliruan tersebut, respons yang diterima justru berupa sikap tidak sabar tanpa permintaan maaf.

“Ini benar-benar Pengalaman Hidup makan yang tidak menyenangkan meski sudah dibayar,” ungkapnya, seraya menegaskan bahwa ia tidak pernah meninggikan suara atau meminta kompensasi apa pun.

Sebagai pelanggan setia Di bertahun-tahun, keluarga tersebut berharap pihak manajemen segera Menilai sikap, profesionalisme, dan etika pelayanan staf.

Ia menegaskan, perbaikan dan evaluasi perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang dan merusak kepercayaan pelanggan lain Di masa mendatang.

(raf/adr)