BMKG Mengintroduksi peringatan dini hujan intensitas Untuk hingga lebat masih Berpeluang mengguyur sejumlah Area Hingga Indonesia periode 2 hingga 8 Juli 2024 mendatang. Foto/SINDOnews
“Situasi ini menjadi pengingat bahwa cuaca Hingga negeri ini sangat dinamis Supaya mengingatkan Komunitas Sebagai tetap waspada Pada perubahan cuaca yang dapat berubah Bersama cepat,” tulis BMKG Untuk keterangan resminya, Selasa (2/7/2024).
Analisis dan pantauan BMKG bahwa Untuk beberapa hari kebelakang masih terjadinya hujan Bersama intensitas lebat – sangat lebat (Hingga atas 100 mm) terpantau Ke tanggal 26 Juni 2024 Hingga Bovel Digoel, Papua Selatan (119.5 mm) dan Sarmi, Papua (111.0 mm), tanggal 21 Juni 2024 Hingga Pekanbaru, Riau (111.7 mm) dan Pontianak, Kalimantan Barat (107.6 mm), tanggal 20 Juni 2024 Hingga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung (103.7 mm), serta tanggal 25 Juni 2024 Hingga Maluku Di, Maluku (103.4 mm).
Sambil Itu, Medden Julian Oscillation (MJO) berada Ke fase 3 (Indian Ocean) yang berkontribusi Pada pembentukan awan hujan Hingga Area Indonesia. Selanjuutnya, adanya Karya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial terpantau aktif Hingga Sumatera, Kalimantan, Jawa, NTB, NTT, Gorontalo, Sulawesi Di, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan.
“Sesudah Itu, gelombang Kelvin terpantau Hingga Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Faktor-faktor ini mendukung potensi Kemajuan awan hujan Hingga Area-Area tersebut,” jelasnya.
Lanjutnya, BMKG mendeteksi adanya sirkulasi siklonik terpantau Hingga Selat Makassar Barat Untuk Sulawesi Barat. Sirkulasi tersebut membentuk Lokasi perlambatan Kelajuan angin (konvergensi) Hingga Sulawesi Selatan dan Hingga Selat Makassar Pada Utara, serta Lokasi pertemuan angin (konfluensi) Hingga Laut Flores Pada Barat.
BMKG mengatakan adanya Lokasi perlambatan Kelajuan angin (konvergensi), Lokasi pertemuan angin (konfluensi) juga mampu Memperbaiki potensi Kemajuan awan hujan Hingga sepanjang Lokasi sirkulasi siklonik, konvergensi, konfluensi.
Bukan Hanya Itu, BMKG juga mendeteksi adanya peningkatan Kelajuan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau Hingga Laut Arafuru, Hingga Laut Banda, dan Hingga Samudera Hindia Barat Daya Banten hingga Barat Daya Lampung, yang mampu Memperbaiki tinggi gelombang Hingga Area Di perairan tersebut.
“Intrusi udara kering/dry intrusion Untuk BBS melintasi Area Samudra Hindia Selatan Jawa. Situasi ini yang mampu mengangkat uap air basah Hingga Didepan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu Hingga Area Pesisir Selatan Jawa,” paparnya.
BMKG pun mengungkapkan Secara Keseluruhan, kombinasi Kejadian Luar Biasa-Kejadian Luar Biasa cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan Untuk periode 2 hingga 8 Juli 2024, berupa potensi hujan Untuk – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang potensi hujan Untuk lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang Hingga Area:
1. Aceh,
2. Sumatera Utara,
3. Sumatera Barat,
4. Riau,
5. Kepulauan Riau,
6. Jambi,
7. Bengkulu,
8. Sumatera Selatan,
9. Kepulauan Bangka Belitung,
10. Lampung,
11. Banten,
12. DKI Jakarta,
13. Jawa Barat,
14. Jawa Di,
15. Hingga Yogyakarta,
16. Jawa Timur,
17. Bali,
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Waspada! Hujan Lebat Masih Berpeluang Terjadi hingga 8 Juli Mendatang