Hipertensi atau tekanan darah tinggi, dikenal sebagai silent killer Lantaran sering kali tidak Menunjukkan Tanda-Tanda yang jelas, tetapi dapat menyebabkan mematikan. Foto/National Institues of Health
Hipertensi adalah Kemakmuran Ke mana tekanan darah Di dinding arteri Menimbulkan Kekhawatiran secara terus-menerus. Tekanan darah diukur Di dua angka: tekanan sistolik (tekanan Di jantung memompa darah) dan tekanan diastolik (tekanan Di jantung beristirahat Antara pemompaan).
Dilansir Di Mayo Clinic, Sabtu (20/7/2024), tekanan darah normal adalah Ke bawah 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan Merasakan hipertensi jika tekanan darahnya konsisten Ke atas 130/80 mmHg.
Salah satu alasan utama mengapa hipertensi disebut silent killer adalah Lantaran banyak orang tidak Mengetahui bahwa mereka mengidapnya. Hipertensi sering tidak Menunjukkan Tanda-Tanda yang jelas sampai Kemakmuran tersebut mencapai tahap lanjut atau menyebabkan komplikasi serius.
Faktor Risiko Hipertensi
Beberapa orang Mungkin Saja Merasakan sakit kepala, pusing, atau mimisan. Akan Tetapi, Tanda-Tanda ini tidak spesifik dan sering diabaikan atau Disorot sebagai akibat Di Beban atau kelelahan.
Ada beberapa faktor yang dapat Meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, Antara lain:
1. Usia: Risiko hipertensi Menimbulkan Kekhawatiran seiring bertambahnya usia.
2. Life Style: Pola makan tinggi garam, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya Olah Raga.
3. Keturunan: Riwayat keluarga Di hipertensi.
4. Berat Badan: Kelebihan berat badan atau obesitas.
5. Kemakmuran Medis: Gangguan seperti diabetes dan Gangguan ginjal kronis.
Komplikasi Hipertensi
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Waspada Gangguan Ini Tidak Bergejala tapi Mematikan