Jakarta –
Istilah heart rate (denyut nadi) dan running pace (Kelajuan) pastinya sudah tidak Foreign lagi Ke telinga para pelari. Pasalnya kedua hal tersebut merupakan ukuran umum yang digunakan Sebagai menilai kemampuan berlari.
Denyut nadi adalah frekuensi detak jantung seseorang per menit. Sambil pace adalah Kelajuan berlari Untuk satuan menit per kilometer.
Seringkali pelari hanya menggunakan salah satu ukuran saja, Malahan tak jarang saling berlomba membandingkan pace-nya Bersama pelari lain. Padahal heart rate dan running pace dapat digunakan bersamaan Sebagai memperoleh kemajuan Penampilan Pada Pelatihan maupun Untuk Laga. Jelang ajang marathon Pocari Sweat Run Indonesia 2024 ini, runners wajib tahu bagaimana cara menyeimbangkan keduanya supaya dapat berlari Bersama optimal.
Ahli Kebugaran Spesialis Kedokteran Latihan Ke Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO mengatakan normalnya heart rate dan running pace Akansegera bergerak beriringan. Ketika seseorang berlari Untuk Kelajuan yang normal misalnya berlari santai, maka denyut nadinya cenderung stabil. Jika pace Berlarilah ditingkatkan, maka denyut nadi dapat tetap stabil (bila pelari tersebut sangat Segar) atau Meresahkan secara bertahap.
“Akan Tetapi, bila heart rate melonjak drastis padahal pace hanya Meresahkan sedikit, atau heart rate tetap bertahan tinggi padahal pace sudah diturunkan, maka ini menjadi indikasi bahwa heart rate dan pace belum seimbang. Agar tubuh bekerja sangat keras dan membutuhkan energi lebih besar Sebagai mempertahankan pace tersebut,” kata dr. Taufan Untuk keterangan tertulis, Kamis (18/7/2024).
Ke Di Itu, dr. Taufan Favian Reyhan Memberi penjelasan beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya heart rate.
“Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi Kelajuan penurunan denyut nadi seperti suhu panas, kelembaban, dehidrasi, maupun tanjakan Pada berlari. Faktor-faktor tersebut menyebabkan jantung perlu bekerja lebih keras dan lebih cepat Sebagai kompensasi Kendati Lagi berlari Ke pace yang lebih lambat,” tuturnya.
Menurutnya, para pelari tidak perlu khawatir apabila Situasi ini terjadi Lantaran hal tersebut dapat diperbaiki dan justru dapat menjadi target atau goal Sebagai Pelatihan berikutnya.
“Misalnya, pelari berlatih Sebagai 5K Bersama target waktu 30 menit, artinya runners harus dapat berlari Bersama pace 6 menit/km Pada 30 menit secara konsisten. Ke awal Pelatihan, bisa saja denyut nadi mulai melonjak Pada 15 menit. Akan Tetapi, bila berlatih secara konsisten maka Untuk beberapa minggu denyut nadi Akansegera mulai konsisten,” ungkapnya.
“Setelahnya itu, pelari dapat menantang dirinya sendiri Sebagai Memperbaiki pace menjadi 5 menit/km. Denyut nadi Akansegera Meresahkan kembali dan itu menjadi target Pelatihan Terbaru, begitupun seterusnya,” sambung dr.Taufan.
Kendati pace cepat kerap menjadi target banyak pelari, Akan Tetapi Ahli Kebugaran Spesialis Kedokteran Latihan Ke Mayapada Hospital Kuningan dr. Elsye, Sp.KO, Ahli Kebugaran Spesialis Kedokteran mengingatkan bahwa penting Untuk pelari Sebagai mengetahui dan mengatur denyut nadi yang aman.
“Pelari dapat mengukur Denyut Nadi Maksimal (DNM) menggunakan rumus 220 dikurangi usia. Contohnya, jika seseorang berusia 40 tahun, maka denyut nadi maksimalnya berada Ke angka 180. Alangkah baiknya kita tetap berlari Bersama pace yang nyaman dan heart rate Ke zona aman terutama ketika berlari jarak jauh,” kata dr. Elsye.
Kini runners tahu bahwa heart rate dan running pace adalah dua hal yang harus diseimbangkan. Melatih Kesejaganan Di keduanya memang tidak mudah, Agar ada baiknya jika dipandu Dari Manajer profesional atau berkonsultasi Bersama Ahli Kebugaran spesialis kedokteran Latihan Sebelumnya memulai Latihan Berlarilah. Apalagi ini momentum terbaik jelang event Berlarilah terbesar yakni Pocari Sweat Run Indonesia 2024 yang Akansegera digelar Ke Bandung Ke 20-21 Juli 2024 mendatang.
Jika runners Di bersiap mengikuti event tersebut, ingatlah Mayapada Hospital siap mengawal kesiapanmu Sebagai #saferunning, Ke mana tahun ini Mayapada Hospital kembali menjadi official hospital partner Sebagai Pocari Sweat Run Indonesia 2024.
Mayapada Hospital Memiliki layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) yang dikhususkan Untuk para Olahragawan dan sport enthusiast Sebagai penanganan Luka dan Memperbaiki Penampilan Latihan.
Layanan ini didukung Dari Regu Ahli Kebugaran multidisiplin mulai Bersama Ahli Kebugaran Spesialis Kedokteran Latihan, Ahli Kebugaran Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Ahli Kebugaran Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Ahli Kebugaran Spesialis Gizi Klinik, Ahli Kebugaran Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Sebagai Merasakan rekomendasi Latihan yang baik Untuk jantung, dan Fisioterapis Latihan jika pasien Untuk proses Penyembuhan pasca-Luka Latihan.
Sebagai informasi, Sebagai mendukung #saferunning Untuk perhelatan Pocari Sweat Run Indonesia 2024, Mayapada Hospital dan Pocari Sweat juga bekerja sama Sebagai Memperbaiki kesadaran para runners dan memastikan kesiapan diri masing-masing peserta Bersama menyediakan Self Health Assessment yaitu formulir asesmen mandiri Bersama beberapa pertanyaan seputar Situasi dan riwayat Kesejaganan. Asesmen ini perlu diisi Dari runner yang Akansegera mengikuti offline event Sebagai mengetahui dan menilai kesiapan mereka Sebelumnya ikut Untuk ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2024.
Mayapada Hospital juga menyediakan paket Medical Check Up (MCU) Runner yang dapat dilakukan Ke seluruh unit Mayapada Hospital serta fasilitas pemeriksaan rekam jantung (EKG) gratis khusus Ke booth Mayapada Hospital Pada Race Expo berlangsung.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tips Menyeimbangkan Denyut Nadi & Kelajuan Sebagai Para Pelari