Pendakian Gunung Agung Ditutup Lima Hari, Turis Dimohon Patuhi Aturan

Pendakian Hingga Gunung Agung Hingga Bali Akansegera ditutup Untuk Sambil Itu, kurang lebih Akansegera ditutup Pada lima hari. Sebab ada upacara adat.

Penutupan Sambil Itu Sebab Akansegera ada upacara atau piodalan Buda Wage Ukir Hingga Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

Melansir detikBali, Selasa (25/2/2025) Pada Humas Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana, mengatakan penutupan jalur pendakian Hingga Gunung Agung telah disampaikan

kepada para pemandu wisatawan Hingga seluruh jalur. Para pemandu yang Akansegera menyampaikan kepada wisatawan Untuk menunda pendakian.

“Imbauan penutupan berlaku Untuk semua jalur pendakian Ke Gunung Agung. Suratnya sudah disampaikan Hingga masing-masing ketua pemandu yang ada Hingga seluruh jalur pendakian,” kata Suara Arsana.

Suara Arsana sangat berharap kepada para wisatawan Untuk patuh dan menunda mendaki Hingga gunung tertinggi Hingga Bali tersebut Pada piodalan berlangsung. Penutupan dilakukan Untuk menjaga kesucian kawasan Gunung Agung Pada piodalan.

Menurut Suara Arsana, Ida Bhatara Giri Tohlangkir Akansegera berstana Hingga Pura Pasar Agung Pada piodalan berlangsung. Agar, sangat diharapkan tidak ada yang melakukan pendakian Gunung Agung

Ketua Pengelola Hutan Desa Sebudi, I Wayan Widi Yasa, telah Memperoleh surat larangan Untuk mendaki Hingga Gunung Agung Pada lima hari. Surat tersebut juga sudah disampaikan kepada seluruh koordinator pendakian.

“Ini sudah menjadi kesepakatan kami bersama, ketika ada karya atau piodalan Hingga Pura Pasar Agung maupun Pura Agung Besakih pendakian Hingga Gunung Agung ditutup Pada berlangsungnya piodalan,” ujar Widi Yasa.

Widi Yasa sangat berharap kepada para wisatawan agar tidak nekat mendaki Gunung Agung Pada piodalan berlangsung. Pria yang juga sebagai pemandu itu Akansegera intens berkomunikasi Bersama masing-masing petugas Hingga jalur pendakian supaya memberi tahu ada penutupan kepada para wisatawan yang hendak mendaki.

“Imbauan Yang Berhubungan Bersama penutupan pendakian Hingga Gunung Agung Untuk Sambil Itu dibuat Di dua bahasa. Karena Itu kami berharap para wisatawan mengerti nantinya,” ucap Widi Yasa.

—–
Artikel ini telah tayang Hingga detikBali.

(upd/upd)