loading…
Pelan tapi pasti, PT Garuda Indonesia (Persero) (GIAA) Tbk mulai menyelesaikan masalah keuangan, dampak Wabah Dunia COVID-19. Kini muncul harapan Mutakhir, maskapai pelat merah ini bakal meraup untung. Foto/Dok
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Berkata, optimistis Garuda Indonesia mampu membalikkan keadaan. Bersama maskapai penerbangan yang didera utang jumbo, menjadi perusahaan sehat yang meraup profit dan berkontribusi besar Untuk Negeri.
“Akhir tahun 2026, Garuda Indonesia harus bisa mencetak profit. Ini sesuai arahan Pemimpin Negara bahwa Garuda Indonesia harus menjadi lebih besar, melayani rakyat dan dikenal Ke internasional,” terangnya Ke Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Tingkat Keterisian Garuda Indonesia Group Capai 88% Ke Ditengah Animo MotoGP Mandalika 2025
Agar Garuda Indonesia mampu mendulang profit, memang bukan Perkara Pidana mudah. Cukup banyak masalah yang harus diatasi. Pada ini Garuda Indonesia menguasai 30% pangsa pasar, dan targetnya naik menjadi 50% Untuk waktu cepat.
“Target naik menjadi 50 persen Untuk lima tahun Ke Di, serta memastikan melayani rute-rute yang untung,” kata Wamildan.
Untuk menguasai pasar, tak ada pilihan kecuali Garuda Indonesia harus menambah armada. Sebagai gambaran saja, jumlah pesawat Garuda Indonesia Sebelumnya Wabah Dunia COVID-19, mencapai 140 unit. Akan Tetapi kini tersisa 50% saja, atau 70 unit pesawat yang beroperasi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Operasional Membaik, Garuda Indonesia Optimistis Raup Untung Ke 2026