—
Mulai tanggal 1 Juni 2025 Surat Izin Mengemudi (SIM) Indonesia Berencana diakui Di Bangsa-Bangsa Organisasiregional. Hal ini berarti pemilik SIM Indonesia tak perlu lagi membawa SIM Internasional Sebagai mengemudikan kendaraan Di Bangsa-Bangsa Organisasiregional.
Dikutip Di akun X Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, nantinya SIM Indonesia Berencana diakui dan bisa digunakan Di Bangsa-Bangsa seperti Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei, Singapura dan Malaysia.
“Didalam Aturan ini, warga yang berkendara Di Organisasiregional tetap dapat menggunakan SIM Indonesia, tanpa keharusan Memperoleh SIM internasional,” tulis unggahan tersebut.
Pengakuan SIM Indonesia Di Organisasiregional ini seiring penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nomor SIM yang sudah ditetapkan bakal diberlakukan Di 1 Juni 2025.
Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan penggunaan NIK sebagai nomor SIM menandai kemajuan integrasi dokumen legalitas kendaraan Didalam dokumen Bangsa lain seperti NPWP, BPJS dan KTP.
Walau masih tahun Di, Yusri mengatakan penerapan NIK Dari Sebab Itu nomor SIM Berencana dilakukan mulai Juli 2024.
Peralihan ini Berencana dimulai Di para pemohon SIM Mutakhir, sedangkan pemilik SIM yang masih berlaku Berencana Merasakan format Mutakhir Pada perpanjangan usai masa berlaku kedaluwarsa.
“Sambil berjalan, yang (SIM) masih hidup silakan sampai lima tahun Di Di. Nanti kalau masa perpanjangnya nanti sesuai Aturan format yang terbaru. Dari Sebab Itu kita beri kemudahan, bukan mengubah langsung,” jelas Yusri.
[Gambas:Twitter]
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Mulai 1 Juni 2025 Nyetir Di Bangsa Organisasiregional Tak Perlu SIM Internasional