Jakarta –
Salah satu misteri harta karun Hingga Indonesia yang sampai Pada itu belum terpecahkan adalah Flor de la Mar, kapal Portugis yang tenggelam Disekitar tahun 1511. Diduga kapal itu karam Hingga perairan Aceh.
Hingga Pada ini belum diketahui bagaimana Situasi dan titik tenggelam Untuk kapal Di bobot 400 ton tersebut. Kapal itu amat legendaris Untuk ukuran, juga fungsinya sebagai kapal utama Untuk ekspedisi Portugis berburu rempah-rempah.
Hingga Di Itu, kapal tersebut disebut-sebut memuat 60 ton emas dan rempah-rempah hasil jarahan Untuk kerajaan Malaka Hingga Malaysia.
Di nilai fantastis tersebut, kapal itu menjadi sasaran para pemburu harta karun. Tetapi, hingga Pada ini belum ada satupun pihak yang mengajukan perizinan Bagi mencari kapal ini.
“KKP posisinya melayani permohonan dan Hingga Pada Ini belum ada yang mengajukan permohonan secara resmi. Kita nggak tahu Mungkin Saja mereka ada yang survei atau mencari tahu, Tetapi yang mengajukan izin Bagi mengangkat belum ada,” ujar Miftahul Huda, direktur Jasa Kelautan Kementerian KKP, Untuk perbincangan Di detikcom, Kamis (11/7/2024).
Hingga Pada Ini KKP juga belum Memiliki Ide khusus Bagi menelusuri kapal yang katanya memuat 60 ton emas ini. Sebab, dibutuhkan biaya besar Bagi bisa menemukan kapal Flor de la Mar.
“Kita belum ada perintah Hingga sana (mencari Flor de la Mar) Lantaran itu kan butuh Biaya besar. Tapi secara secara garis besar, kita sudah punya data-data awal yang ada Hingga Indonesia. Cuma dalamnya berapa, Hingga mana pasnya, Hingga mana titik koordinatnya itu yang harus kita cari lagi,” kata Huda.
Tentang kapal Flor de la Mar
Dikutip Untuk CNBC Indonesia, kapal Flor de la Mar, yang berarti bunga lautan, menjadi armada Di sejarah istimewa Bagi armada laut Portugis. Kapal itu juga amat legendaris Untuk sejarah Indonesia.
Traveler sudah tahu kan, bahwa armada laut Portugis lah yang lebih dulu menjelajahi nusantara, jauh Sebelumnya armada Belanda. Nah, salah satunya adalah kapal Flor de la Mar ini.
Kapal yang mampu mengangkut 500 orang dan berbagai senjata itu menjalani pelayaran perdana Untuk Lisboa Hingga India. Kapal tersebut dinakhodai Di Estevao da Gama, sepupu penjelajah Portugis legendaris, Vasco da Gama.
Flor de la Mar turut Untuk rombongan Portugis yang dipimpin Afonso de Albuquerque Untuk penaklukan Goa (India) dan Malaka 1511. Meski kondisinya tak begitu baik Dari Hingga Mozambik, sebagai kapal besar, Flor de la Mar menjadi kapal utama yang dikawal kapal-kapal kecil. Rombongan tiba Hingga Kerajaan Malaka, Malaysia Ke akhir 1511.
Hingga Malaka, Albuquerque kesal kepada Sultan Mahmud Syah, raja kedelapan dan terakhir Untuk Kesultanan Melaka. Lalu Albuquerque pun mengerahkan armada tempur Bagi menghancurkan kekuatan Sultan Mahmud dan berhasil memukul mundur sang sultan. Sultan Mahmud meninggalkan kerajaan dan Ke Bintan.
Sambil Itu, Alburquerque merampas seluruh harta milik Sultan.
Hasil rampasan yang diangkut Hingga kapal Flor de la Mar itu disebut-sebut termasuk memuat 60 ton emas dan rempah-rempah. Albuquerque memerintahkan segera mengangkat jangkar Untuk Malaka Bagi menyetorkan jarahan itu kepada Portugis.
Kapal Flor de la Mar dan kapal-kapal pengiringnya pun meninggalkan Malaka. Tetapi, badai menampar Flor de la Mar yang Untuk berlayar Hingga perairan Pedir, Area Pidie, Aceh Barat. Kapal pun karam.
Badai, ombak, dan kilat membuat kapal oleng dan sebagian karam. Tetapi, nakhoda utama rombongan itu selamat.
“Uang emas, perak, tembaga, dan timah Untuk Malaka, kebanyakan uang logam timah hilang Untuk Flor de la Mar,” tulis Afonso Untuk laporan panjangnya Di penuh duka.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Misteri Flor de la Mar Kapal Portugis Angkut 60 Ton Emas Karam Hingga Aceh