Jakarta –
Sebuah studi terbaru mencoba melihat apa yang terjadi Di otak ketika seseorang terlalu banyak bekerja. Studi yang diterbitkan Untuk Occupational & Environmental Medicine itu fokus Di perubahan signifikan struktur neurologis yang muncul jika menghabiskan banyak waktu Di tempat kerja.
Peneliti Di Korea Selatan menuturkan perubahan tersebut terjadi Di area otak yang berkaitan Bersama kemampuan manusia Bagi merencanakan, mengatur, melakukan tugas, memori kerja, dan mengelola emosi. Meski metode Untuk Studi tidak dapat membedakan sebab Bersama akibat, dikhawatirkan ada semacam hubungan Di kerja berjam-jam dan Kesejaganan otak.
“Walaupun konsekuensi perilaku dan psikologis Bersama kerja berlebihan telah didokumentasikan Bersama baik, sedikit yang diketahui tentang efek langsungnya Di struktur otak,” kata peneliti dikutip Bersama Science Alert, Jumat (16/5/2025).
“Studi Sebelumnya telah Menunjukkan bahwa Tekanan kronis dan Penyembuhan yang tidak memadai dapat mengubah morfologi otak, tetapi bukti neuroimaging empiris masih terbatas,” sambungnya.
Peneliti Meneliti hasil pemindaian otak dan kebiasaan 110 responden, sebagian besar terdiri Bersama pekerja layanan Kesejaganan. Sebanyak 32 orang Bersama mereka mencatat jam kerja berlebihan (52 jam atau lebih) Untuk seminggu, sedangkan 78 lainnya bekerja Untuk jam standar.
Pekerja yang bekerja secara berlebihan Menunjukkan volume materi abu-abu yang lebih besar Di area tertentu Di otak. Misalnya, terdapat peningkatan sebesar 19 persen Di volume gyrus frontal Di, Dibagian otak yang berperan Untuk fungsi kognitif, Di mereka yang bekerja Untuk durasi jam kerja yang panjang.
Peneliti tidak serta merta Memikat kesimpulan apakah munculnya materi abu-abu Di otak merupakan tanda baik atau buruk. Tapi, mereka menekankan pentingnya Studi Lebih Jelas.
Hal yang bisa dipastikan adalah kerja secara berlebihan dapat mempengaruhi fungsi otak.
Beberapa Studi Sebelumnya juga telah menghubungkan kerja berlebihan Bersama kerusakan otak. Hasil Studi menemukan adanya perubahan struktural otak yang cenderung berdampak buruk.
“Temuan ini Menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan perubahan neuro adaptif, yang Berpotensi Bagi mempengaruhi Kesejaganan kognitif dan emosional,” tulis para peneliti.
“Studi Di masa mendatang harus Mengejar implikasi jangka panjang Bersama perubahan struktural otak ini dan apakah perubahan tersebut menyebabkan penurunan kognitif atau gangguan Kesejaganan mental,” tandas mereka.
(avk/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ini yang Terjadi Di Otak Manusia Jika Terlalu Banyak Bekerja