Jakarta –
Momen Lebaran identik Di aneka kue khas, seperti nastar dan kastengel. Akan Tetapi, banyak yang khawatir mengonsumsi kue-kue ini Lantaran kandungan gula dan kalorinya, khususnya Untuk mereka yang mengidap Situasi tertentu seperti diabetes.
Praktisi Medis spesialis Gangguan Untuk Di Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, menegaskan bahwa tidak ada larangan mutlak Sebagai menikmati kue Lebaran, asalkan dikonsumsi Di bijak.
“Memangnya kenapa kalau makan nastar satu atau dua, kan boleh aja. Yang nggak boleh itu kan kalau makannya itu banyak,” kata dr Roy kepada detikcom, Kamis (20/3/2025).
Justru Di pengidap diabetes sekalipun, dr Roy menegaskan, tidak ada larangan-larangan eksklusif Yang Berhubungan Di Hidangan. Yang terpenting adalah menjaga Kesejajaran pola makan dan tidak berlebihan Untuk mengonsumsi kue.
Sebagai gambaran, dr Roy menyebutkan bahwa satu kastengel mengandung Di 21 kilokalori, sedangkan satu nastar bisa mencapai 60 kilokalori. Mengonsumsi satu atau dua potong Untuk satu waktu tidak Berencana berdampak besar, tetapi jika berlebihan, tentu Berencana berpengaruh Di Kesejajaran.
“Di Sebab Itu kalau dia makan nastar ya, silahkan nggak apa-apa kok. Tapi jangan habis itu nastar sendiri. Makan nastar kebanyakan kan juga nggak enak. Saya kira kita tidak terlalu nastarfobia atau kastengelfobia,” ujarnya.
Lebaran sering kali membuat orang terlena Di berbagai hidangan manis dan berlemak. Maka Itu, dr Roy menyarankan agar Komunitas tetap memperhatikan pola makan secara keseluruhan, termasuk Di mengimbangi konsumsi Hidangan berat dan melakukan Olah Raga Sesudah makan.
“Yang kita perlukan sebetulnya adalah suatu pemikiran yang smart, mendidik bangsa Indonesia ini Di baik, Agar semua menjadi pintar, dan mereka tahu apa yang harus mereka lakukan sendiri. Lantaran ketemu Praktisi Medis juga sulit. Di Sebab Itu nggak ada yang eksklusif. Silahkan,” pungkasnya.
(suc/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ingat, Tak Ada Larangan Makan Enak! Ini Tips Aman Menyantap Kue Lebaran