Jakarta –
Nyamuk seringkali Disorot sebagai hewan yang mengerikan. Meski ukurannya kecil, tapi nyamuk tertentu bisa menyebabkan Penyakit yang membahayakan.
Salah satu nyamuk yang membawa Penyakit adalah aedes aegypti. Jika biasanya nyamuk banyak berkeliaran Hingga malam hari, nyamuk aedes aegypti lebih suka menggigit Di siang hari. Hingga mana habitat nyamuk berbahaya ini?
Apa Itu Nyamuk Aedes Aegypti?
Nyamuk aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa Patogen dengue, penyebab Penyakit demam berdarah. Secara historis, nyamuk ini ditemukan Hingga Lokasi tropis dan subtropis Hingga Lokasi berhutan. Tetapi, Bersama urbanisasi, aedes aegypti bisa bertahan hidup Untuk berbagai wadah buatan, Menyesuaikan Bersama habitat wadah akuatik Hingga Untuk maupun luar ruangan.
Dikutip Untuk laman Badan Kajian dan Pembaharuan Nasional (BRIN), Ahli Muda Pusat Kajian Kesejaganan Komunitas dan Gizi BRIN, Tri Ramadhani mengatakan, aedes aegypti Memperoleh pola berbentuk garis putih yang berjumlah dua Hingga punggung dan pola garis-garis pendek berwarna putih yang cukup banyak. Hal ini yang menyebabkan nyamuk aedes aegypti terlihat Memperoleh motif belang-belang.
Hingga Mana Nyamuk Aedes Aegypti Di Siang Hari
Dikutip Untuk laman Centers for Disease Control and Pevention (CDC), nyamuk aedes aegypti lebih sering menggigit Hingga siang hari dibanding malam hari. Spesies ini paling aktif Disekitar dua jam Setelahnya matahari terbit dan beberapa jam Sebelumnya matahari terbenam.
Dijelaskan Lebih Jelas Bersama Tri, nyamuk aedes aegypti menghisap darah manusia setiap 2-3 hari sekali. Mereka suka beristirahat Hingga tempat yang gelap, lembab, dan tersembunyi Hingga Untuk Tempattinggal, termasuk kamar tidur, kamar mandi, maupun dapur. Aedes aegypti menyukai tempat tinggal manusia Sebab menyediakan kemungkinan Untuk beristirahat dan mencari inang. Serta Bersama Karena Itu, Bersama mudah memasuki bangunan.
Nyamuk ini sangat bergantung Di wadah yang menyimpan air Untuk bertelur. Mangkuk, cangkir, ban, tong, vas, bisa menjadi tempat berkembang biak yang baik Untuk nyamuk aedes aegypti. Spesies ini juga ditemukan Hingga kumpulan air bawah tanah, seperti septictank yang terbuka atau tidak tertutup Diskusi, saluran pembuangan air hujan, sumur, dan meteran air.
Dikutip Untuk laman Universitas Airlangga, Situasi curah hujan tinggi yang Memperbaiki kelembaban dan suhu juga mendukung Karya nyamuk Untuk berkembang biak. Vektor Aedes aegepty berkembang optimal Hingga suhu 20-28 derajat celsius.
Indonesia, sebagai Negeri tropis Bersama suhu 16-32 derajat celsus dan kelembaban udara 60-80 persen menjadi empat ideal Untuk mendukyng perkembangan nyamuk ini. Terlebih, hujan deras seiring terjadi diserai angin kencang Hingga malam hari dan panas menyengat Hingga siang hari.
“Secara biologis, cuaca yang tidak menentu ini berperan penting Untuk penularan Penyakit yang ditularkan Lewat vektor nyamuk Aedes aegypti,” kata Guru Besar Universitas Airlangga, Prof. Dr. Ririh Yudhastuti. drh., M.Sc.
Cara Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang bisa menyebabkan Penyakit demam berdarah dengue, dikutip Untuk laman Kementerian Kesejaganan dan CDC berikut Hingga antaranya:
- Bersihkan dan kuras secara rutin tempat penampungan air, seperti bak mandi, toren air, bak penampung air, dan lainnya yang Berpotensi Untuk menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
- Jika ada wadah kosong, letakkan secara terbalik atau tutup Agar tidak memungkinkan air mengisinya
- Manfaatkan kembali Produk Internasional-Produk Internasional bekas yang bernilai ekonomis. Limbah Produk Internasional bekas yang tidak didaur ulang Berpotensi Untuk menjadi sarang nyamuk.
- Perbaiki saluran dan talang air yang mampet
- Budidayakan ikan pemakan jentik nyamuk
- Pasang kawat kasa Di ventilasi dan jendela kamar dan ruangan
- Periksa tempat penampungan air
- Letakkan baju bekas pakai Untuk wadah tertutup
- Jaga kebersihan lingkungan secara bergotong-royong
- Letakkan larvasida Di penampungan air yang sulit dibersihkan
- Pelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender
(elk/tgm)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Hingga Mana Nyamuk Aedes Aegypti Di Siang Hari?