Kurs Mata Uang (kurs) Kurs Mata Uang Nasional Di perdagangan hari ini ditutup melemah. FOTO/Shutterstock
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Matauang Asing AS dipengaruhi besar pedagang tetap bias Pada greenback Di Ditengah ketidakpastian yang terus-menerus mengenai pemilihan Pemimpin Negara tahun 2024, terutama Sesudah Pemimpin Negara Joe Biden mundur Bersama pencalonan dan mendukung Wakil Pemimpin Negara Kamala Harris sebagai kandidat Bersama Partai Demokrat.
“Harris terlihat Bersama cepat mengumpulkan Dukungan Bersama partai tersebut, Agar menyiapkannya Sebagai berhadapan Bersama Kandidat Bersama Partai Republik Donald Trump tahun ini,” tulis Ibrahim Untuk risetnya, Rabu (24/7/2024).
Adapun jajak pendapat Reuters/Ipsos Menunjukkan jajak pendapat Harris sedikit mengungguli Trump Sesudah ia Menyambut Dukungan Bersama Biden. Di Asia, pejabat senior partai yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mengatakan semalam bahwa Bank of Japan harus lebih jelas Menunjukkan tekadnya Sebagai menormalisasi Keputusan moneter, termasuk Lewat kenaikan suku bunga yang stabil. BOJ Berikutnya menetapkan suku bunga Di 31 Juli.
Sebagian besar ekonom yang disurvei Bersama Reuters Mengantisipasi BOJ Berencana mempertahankan suku bunganya Di pertemuan tersebut. Terakhir kali mereka menaikkan suku bunga Di bulan Maret Ke kisaran 0-0,1 persen Bersama -0,1 persen.
Pasar Tiongkok Merasakan penurunan yang berkepanjangan Untuk beberapa sesi terakhir Lantaran sentimen Pada Bangsa tersebut memburuk akibat data perekonomian yang mengecewakan, terutama data yang Menunjukkan Perkembangan yang lebih lambat Bersama Prakiraan Di kuartal kedua.
Hal ini ditambah Bersama penurunan suku bunga yang mengecewakan Bersama Bank Rakyat, Sambil Itu Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok juga tidak Memberi banyak petunjuk mengenai langkah-langkah stimulus yang Bersama Detail. Ketidakpastian mengenai pemilihan Pemimpin Negara AS juga membebani sentimen Pada Tiongkok, Lantaran para investor berspekulasi mengenai dampak perubahan Untuk pemerintahan AS Pada sikap Washington Pada Bangsa tersebut.
Bersama sentimen domestik, pasar terus Menyimak Kebugaran utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada Untuk posisi tidak aman. Berdasarkan data Bersama Kementerian Keuangan posisi utang pemerintah Di Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun.
Baca Juga: Cadangan Devisa 12 Bangsa Asia Anjlok USD50 M, Indonesia Termasuk Paling Parah
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Drama Mutakhir Pilpres AS, Nasib Kurs Mata Uang Nasional Terpuruk Ke Rp16.213