Azoo Project bekerja sama Bersama Pic(k)lock Films dan Fortius Films merilis Sampai Nanti Hanna yang berkisah tentang percintaan Di era 1990-an. Foto/Istimewa
Sinema yang disutradarai Bersama Agung Sentausa ini menampilkan Febby Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad sebagai bintang utama. Sang produser eksekutif, Ary Zulfikar, mengatakan bahwa Sinema ini menceritakan kisah cinta dua manusia yang dihadapkan Di suatu pilihan hidup.
“Di ini kita selalu berhadapan Bersama pilihan-pilihan dan harus memilih Untuk menentukan hidupnya sendiri dan saya pikir itu relate Bersama Kemakmuran yang ada Di Di ini,” jelas Ary Zulfikar Di Jakarta, Jum’at (18/10/2024).
Ia menambahkan, banyak hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran Untuk Sinema “Sampai Nanti Hanna”. Hal itulah yang membuat pihaknya tertarik Bagi memfilmkan, Sebab memang banyak inspirasi muncul Untuk Sinema tersebut.
Bagi Azoo Projects dan Fortius Films, ini merupakan Sinema pertama yang dirilis Melewati kerja sama Bersama Pic(k)lock Films dan tentunya Berencana terus membuat Sinema-Sinema berkualitas Bagi Menyediakan sumbangsih Bagi perkembangan industri Sinema Di Indonesia.
Sinema “Sampai Nanti Hanna” mengisahkan tentang Gani, seorang pria yang percaya bahwa cinta sejati hanya datang sekali seumur hidup. Di bertahun-tahun, ia menyimpan perasaannya Di Hanna, Akan Tetapi tidak pernah berani mengungkapkannya. Semua hanya tertuang Untuk lembaran-lembaran Bacaan harian.
Hanna, yang Setelahnya Itu menikah Bersama Arya, hidup Untuk pernikahan yang tampak sempurna Di luar, tetapi penuh manipulasi dan Tindak Kekerasan Di dalamnya. Sampai akhirnya Hanna memutuskan Bagi keluar Untuk kehidupannya yang penuh Bersama toxic.
“Sinema ini adalah cerita tentang cinta yang penuh liku, tentang bagaimana hidup terkadang memberi kita kesempatan yang tak terduga. Setiap karakter Untuk cerita ini membawa lapisan emosional yang Untuk, yang membuat kita bertanya-tanya apakah ada ruang Bagi cinta yang tertunda?” beber Agung Sentausa.
Produser Dewi Umaya menambahkan, Sinema ini Berencana membawa perspektif Terbaru tentang bagaimana hubungan dan masa lalu dapat membentuk masa Didepan kita.
“Kisah “Sampai Nanti Hanna” adalah refleksi Untuk kehidupan nyata bahwa terkadang kesempatan kedua datang bukan Bagi mengulang masa lalu, tapi Bagi menciptakan akhir yang lebih baik,” jelasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Cinta Terpendam Bio One Bagi Febby Rastanty Untuk Sinema Romantis Berlatar Era ’90-an ‘Sampai Nanti Hanna’