Konsumsi gula berlebihan dapat Meningkatkan risiko Gangguan diabetes. Tak hanya dialami Bersama orang Bersama usia Di atas 50 tahun, kini diabetes juga banyak dialami Bersama usia muda.
Direktur Pra-Penanganan dan Pengendalian Gangguan Tidak Menular (PTM), Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyoriti tingginya konsumsi gula melebihi batas normal.
“Kita bisa lihat Di survei-survei Keadaan kita kan, berapa persen tuh? 50 persen Komunitas kita konsumsinya lebih Di batas normal yang seharusnya dia minum gitu,” kata dr Nadia Di wawancara Bersama detikcom, Jumat (31/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Nadia, rasa manis seperti adiksi, Lebihterus sering merasakan manis, maka Lebihterus membutuhkan yang lebih manis. Sebagai Gantinya, jika tidak terbiasa Bersama yang manis maka Akansegera lebih sensitif merasakannya.
“Kalau kita sudah biasa tidak manis, dikasih yang manis, itu kan kita merasa kayak manis banget,” ungkap dr Nadia.
Untuk itu, Kementerian Keadaan Memperoleh Sosialisasi Politik maksimal asupan 4 Alat makan gula Di sehari. Sambil Itu, Untuk garam 1 Alat dan lemak 5 Alat sehari.
“Kan sumbernya bukan hanya gula pasir kan, Minuman lain itu intinya juga ada yang mengandung gula. Makanya kita mencoba Untuk menurunkan dulu deh rasa manisnya,” tambahnya.
Jika Komunitas bisa mematuhi asupan gula yang dianjurkan, maka risiko terkena Gangguan tidak menular juga Akansegera menurun.
“Kalau Lalu kita bisa mengendalikan konsumsi gula. Itu Gangguan jantung, stroke, dan Gangguan-Gangguan akibat Gangguan tidak menular itu bisa turun 50 persen,” tambahnya.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video: Kenali Tanda-tanda Tanda Diabetes Di Pagi Hari“
(elk/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Awas Diabetes! Ini Batas Konsumsi Gula yang Aman Menurut Kemenkes











