Jakarta –
Upacara penerimaan siswa Mutakhir Di salah satu sekolah dasar pusat Gungdong, Dong-gu, Gwangju, Korea Selatan, tahun ini nyaris ditiadakan. Imbas merosotnya angka kelahiran, SD Di sana hanya Merasakan satu siswa Mutakhir.
Sim Eui Jun, anak laki-laki usia 7 tahun itu tampak mengikuti pelajaran sendirian Di ruang kelas. Kepala sekolah, wali kelas, dan anggota sekolah lain tetap menyambut Sim Eui Jun Bersama perayaan kecil penerimaan siswa Mutakhir, Di lantai 1 gedung utama sekolah tersebut, Disekitar pukul 10:00 pagi Di 4 Maret 2025.
Sim Eui Jun duduk Di Tatakan kelas 1 SD. Hari pertama, ditemani ibu juga kakak perempuannya yang masih Di kelas 6 SD Di sekolah yang sama. Mereka duduk bersama Sebagai Merasakan upacara penerimaan siswa Mutakhir.
Upacara tersebut sedikit berbeda Bersama upacara penerimaan siswa Mutakhir Di umumnya, yang biasanya melibatkan sambutan kepala sekolah, sumpah siswa Mutakhir, dan pidato penyambutan Sebagai siswa lama.
“Ini memalukan Bagi sekolah Sebab hanya ada satu siswa, dan Mungkin Saja sulit Bagi Ui-jun Sebagai membangun hubungan interpersonal Melewati permainan Adat Istiadat Dunia sebaya, Dari Sebab Itu kami Akansegera Memberi perhatian penuh,” tutur Kepala Sekolah Bae SD Pusat Gwangdo, Chang-ho, dikutip Bersama Seoul News.
“Kami Akansegera secara aktif menjaga agar dia rukun Bersama kakak laki-laki dan perempuannya dan tidak merasa kesepian, dan agar dia dapat tinggal Di berbagai kelas,” lanjutnya.
Ibu Sim Eun Jun, Kwak, (40) mengatakan ia mendaftarkan putranya Di Sekolah Dasar Jungang Bersama pertimbangan layanan dan Inisiatif pembelajaran lebih mendalam.
“Merupakan beban Bagi anak saya Sebagai bersekolah sendirian, tetapi ketika anak pertama saya pindah Hingga sekolah tersebut Di kelas empat, guru-guru Di Sekolah Dasar Jungang sangat baik dan ia dapat bergaul Bersama baik Bersama teman-temannya, Dari Sebab Itu saya memutuskan Sebagai mendaftarkannya Bersama Damai.”
“Tetapi, saya khawatir anak saya Akansegera bersikap terlalu manja atau menjadi anak nakal yang manja, Dari Sebab Itu saya meminta guru-guru Sebagai mengajarinya Bersama baik.”
Guru wali kelas Sim, Kim Na-rae (43), juga bertanggung jawab atas kelas Bersama hanya satu siswa. Sebagai pertama kalinya Untuk 20 tahun karier mengajar.
Kim, yang menjalani tahun keempat Di SD Jungang, tahun lalu juga mengepalai kelas satu, Bersama mengajar tiga siswa, tetapi ia mengatakan tahun ini kondisinya lebih memprihatinkan.
Kim bertekad memanfaatkan sepenuhnya Kepentingan sekolah kecil, Sebagai menyediakan Pembelajaran khusus Bagi Sim.
SD Jungang, sekolah dasar kedua yang didirikan Di Gwangju Sesudah SD Seoseok (1896), adalah sekolah besar Bersama Disekitar 5.000 siswa hingga tahun 1980-an.
Jumlah siswa yang diterima menurun menjadi 7 orang Di 2021, 3 orang Di 2022, 3 orang Di 2023, 3 siswa Di 2024, dan 1 siswa Di tahun ini.
Secara keseluruhan, jumlah siswa Mutakhir Di sekolah dasar Gwangju menurun setiap tahun, 13.300 Di 2022, 12.538 tahun 2023, dan 19.450 Di 2024.
Di 2024, Korea Selatan mencatat peningkatan angka kelahiran pertama kalinya Untuk 9 tahun, Bersama 238.300 bayi lahir, naik 3,6 persen Bersama tahun Sebelumnya Itu, Walaupun tetap berada Di level rendah secara Dunia, yaitu 0,75 Bersama idealnya Di angka 2,1.
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Angka Kelahiran Rendah, SD Di Korsel Ini Cuma Terima 1 Murid Mutakhir