Jakarta, CNN Indonesia —
Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kontribusi Toyota Di pemasukan Bangsa tak bisa Disorot sedikit. Saban tahun, merek Jepang itu rutin menyetor Iuran Wajib hingga Rp23 triliun.
“Ini bayar pajaknya setiap tahunnya Rp23 triliun, ini Toyota Astra dan Toyota Kendaraan Bermotor Roda Dua, plus PPnBM, Dari Sebab Itu signifikan,” kata Airlangga Di Pabrik Toyota Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Itu ia menyebut kontribusi Toyota Di perekonomian nasional juga cukup signifikan. Hal tersebut terlihat Di Penanaman Modal Asing dan ekosistem yang dibangun Di ini.
Di hal membangun jaringan produksi atau supply chain, Airlangga mengatakan Toyota telah Memiliki 540 supplier Ke tier 2, sedangkan tier 1 ada 240 supplier.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Maka Itu Didalam ekosistem supply chain Di negeri termasuk industri kecil dan menengah, mulai Di tier 2 seperti pabrik baja, plastik, ban, karet, kaca, komponen, ini ada 540 supplier dan 240 supplier Di tier satu. Ini apresiasi,” katanya.
Lalu Ke ekosistemnya, Toyota telah Memiliki lebih Di 360 ribu pekerja Di Di negeri.
Hal lain, kata Airlangga Toyota bersama mitranya yang telah dimiliki 100 persen yaitu Daihatsu berhasil menduduki posisi puncak Di Usaha Kendaraan Pribadi Tanah Air.
Kedua perusahaan itu dikatakan Airlangga berhasil menjadi penguasa industri Kendaraan Pribadi nasional lantaran meraih pangsa pasar hampir 50 persen.
“Pangsa pasar Toyota 32 persen ditambah Didalam Daihatsu yang 100 persen dimiliki Toyota, market share 17 persen. Dari Sebab Itu berdua 49 persen,” katanya.
Ke kesempatan yang sama, Nandi Julyanto, Ri Toyota Kendaraan Bermotor Roda Dua Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyampaikan Toyota secara aktif berkontribusi Untuk memperkuat ekosistem industri nasional. Di Itu perusahaan juga berinvestasi Didalam nilai akumulasi mencapai Rp100 triliun
Nandi menambahkan industri Kendaraan Pribadi memang berperan penting Di penerimaan Iuran Wajib, tidak hanya Lewat Iuran Wajib Penghasilan (PPh), Iuran Wajib Pertambahan Nilai (PPN), dan Iuran Wajib Penjualan atas Produk Mewah (PPnBM) yang dikenakan secara nasional, tetapi juga Lewat Iuran Wajib Area seperti Iuran Wajib Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang menurut Kementerian Di Negeri menjadi salah satu sumber utama Pendapatan Asli Area (PAD).
“Berkat kekuatan industri Pabrik dan komitmen Di Mutu, Toyota Indonesia telah memproduksi 10 juta unit dan mengekspor 3 juta unit kendaraan,” kata Nandi.
(fea/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Airlangga Sebut Toyota Setor Iuran Wajib Rp23 T Setiap Tahun Di Pemerintah