FBI membagikan 7.000 Kunci deskripsi Ransomware LockBit secara cuma-cuma Sebagai membantu para korban. Foto: ist
“Kami menghubungi korban LockBit dan Merangsang siapa saja yang merasa menjadi korban Melakukan Kunjungan Hingga Pusat Pengaduan Kejahatan Duniamaya kami Hingga ic3.gov,” kata Asisten Direktur Divisi Cyber FBI Bryan Vorndran Di pidato utama Hingga Konferensi Keselamatan Cyber Boston (BCCS) 2024.
LockBit, yang pernah menjadi geng ransomware produktif, telah dikaitkan Bersama lebih Di 2.400 serangan Hingga seluruh dunia. Tidak kurang Di 1.800 Hingga antaranya berdampak Di entitas Hingga AS.
Di awal Februari 2024 lalu, sebuah operasi penegakan hukum internasional yang disebut Cronos pimpinan Badan Kejahatan Nasional (NCA) Inggris membongkar infrastruktur daringnya.
Bulan lalu, seorang warga Negeri Rusia berusia 31 tahun bernama Dmitry Yuryevich Khoroshev diidentifikasi Dari pihak berwenang sebagai administrator dan pengembang grup tersebut. Meski klaim itu dibantah Dari LockBitSupp.
Jangan Pernah Membayar Ransomware
Statistik yang dibagikan Malwarebytes Menunjukkan bahwa keluarga ransomware LockBit dikaitkan Bersama 28 serangan yang dikonfirmasi Di April 2024. Termasuk diantaranya ada Play, Hunters International, dan Black Basta.
Vorndran juga menekankan bahwa perusahaan yang memilih membayar Sebagai mencegah kebocoran data tidak Memiliki jaminan bahwa informasi tersebut benar-benar dihapus Dari Striker. “Malahan jika Anda Memperoleh data kembali Di penjahat, Anda harus berasumsi bahwa suatu hari nanti data tersebut Mungkin Saja Berencana dirilis, atau Anda Mungkin Saja suatu hari nanti Berencana diperas lagi Sebagai data yang sama.”
Survei Pada 1.200 profesional Keselamatan Veeam Ransomware Trends Report 2024 menyebut, organisasi yang Merasakan serangan ransomware dapat memulihkan, rata-rata, hanya 57% Di data yang diserang. Agar korban rentan kehilangan data substansial dan berdampak negatif Di Usaha.
Perkembangan ini bertepatan Bersama kemunculan Manajer Mutakhir seperti SenSayQ dan CashRansomware (alias CashCrypt), Lantaran keluarga ransomware yang sudah ada seperti TargetCompany (alias Mallox dan Water Gatpanapun) terus menyempurnakan cara kerja mereka Bersama memanfaatkan varian Linux Mutakhir Sebagai menargetkan sistem VMWare ESXi.
Serangan tersebut memanfaatkan server Microsoft SQL yang rentan Sebagai Memperoleh akses awal. Serangan tersebut juga menentukan apakah sistem yang ditargetkan berjalan Hingga lingkungan VMWare ESXi dan Memiliki hak administratif Sebelumnya melanjutkan Hingga rutinitas berbahaya.
“Varian ini menggunakan skrip shell Sebagai pengiriman dan eksekusi,” kata peneliti Trend Micro Darrel Tristan Virtusio, Nathaniel Morales, dan Cj Arsley Mateo. “Skrip shell juga mengirimkan informasi korban Hingga dua server yang berbeda Agar pelaku ransomware Memiliki cadangan informasi,”tambahnya.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: FBI Pernah Bagikan 7.000 Kunci Dekripsi Ransomware LockBit Gratisan Sebagai Bantu Korban