Jakarta –
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kesejajaran RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pihaknya berencana mencantumkan label warna atau color guide Sebagai menampilkan kadar kandungan gula produk minuman kemasan seperti yang diterapkan Di Singapura.
Ia menyebut pemerintah Singapura sudah menerapkan aturan ini Didalam menampilkan label kandungan gula berdasarkan warna Di kemasan produk atau dikenal sebagai Nutri-Grade.
NutriGrade merupakan pengelompokan minuman Didalam menggunakan level abjad A sampai D berdasarkan kandungan gula dan lemak jenuh yang ada Di dalamnya. Aturan ini terbukti cukup efektif Di Meningkatkan kesadaran Komunitas Di opsi memilih Ketahanan Pangan lebih sehat.
Didalam menerapkan aturan tersebut, kata Menkes, dapat menekan tingkat konsumsi gula Di Komunitas Indonesia yang tinggi.
“Dari Sebab Itu kita sudah meeting Didalam BPOM RI sudah siap aturannya ya. Kayak Singapura yang merah, kuning, hijau, dan gede nulisnya,” kata Menkes Di Pertemuan bersama Komisi IX Wakil Rakyat RI, Senin (8/7/2024).
“Cuma memang, ya kita nunggu RPP-nya,” imbuhnya lagi.
Meski demikian, Menkes tak menampik jika nanti aturan tersebut Berencana menuai berbagai respons, khususnya Didalam industri produk kemasan.
“Nah itu kalau keluar Mungkin Saja ya kayak Praktisi Medis Asing juga, bisa rame juga sedikit Di publik,” imbuh Menkes.
Ia juga Mengetahui sampai Di ini Komunitas masih kerap mengonsumsi minuman kemasan yang mengandung gula tinggi. Menkes mengimbau Hingga depannya agar Komunitas lebih teliti memerhatikan kandungan gula Di produk kemasan.
“Dia tulis satu serving gulanya 20 miligram (mg). ‘Oh masih Di bawah’,” katanya.
“Tapi kalau dia habisin satu botol, itu 5 kali 20 tuh, 100,” imbuhnya lagi.
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Pengawas Terapi dan Hidangan (BPOM RI) Lucia Rizka Andalusia juga mengatakan bukan tidak Mungkin Saja Indonesia ikut Memiliki regulasi seperti label Nutri-Grade Singapura.
Menurutnya, regulasi yang mirip Didalam Nutri-Grade dibuat Sebagai mengedukasi Komunitas agar memilih Hidangan dan minuman yang lebih sehat, yakni kandungan garam, gula, dan lemaknya tak melebihi batas Syarat sehat yang ditentukan Dari Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO).
“Iya, kita Di Ke Hingga sana,” ucapnya Di ditemui Di Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2024).
“Sebab kita kadang-kadang mengkonsumsi tidak cukup satu sehari, kalau dia anak-anak mengkonsumsi dua Wadah minuman misalnya Kalau dia cuma separuhnya kan nanti melebihi juga, Dari Sebab Itu kita paling tidak 50 persen Didalam batas ambang sehatnya,” lanjutnya lagi.
Meski begitu, Rizka tak merinci Didalam Detail soal kapan Aturan tersebut bakal diterapkan. Menurutnya, Di ini penerapan tersebut masih Di proses transisi.
“Kita belum mandatori ya nanti sebentar lagi kita bertahap kita Berencana mandatorikan,” imbuh Rizka.
“Tapi kita mengedukasi kepada pelaku usaha dan kepada Komunitas Sebagai memilih Hidangan yang kandungan kadar garam gula lemaknya tidak terlalu tinggi, Didalam Logo Ketahanan Pangan Lebih Sehat itu sudah ada. Tapi belum mandatori ya semua, Sebab memang masih Di proses transisi. Hingga Di kita Berencana kalau mandatori nanti Berencana diwajibkan semua,” katanya lagi.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Contoh Singapura, Menkes Ingin Beri Label Khusus Di Minuman Manis