Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Djustini Septiana Di IDX Carbon Update, Kamis (4/7/2024). Foto/Dok
“Ditinjau Di sisi jumlah karbon Ke Indonesia, Pembuatan bursa karbon ini masih bisa terus ditingkatkan,” kata Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Djustini Septiana Di IDX Carbon Update, Kamis (4/7/2024).
Hingga Rabu (3/7) jumlah unit karbon yang tersedia Ke IDX Carbon mencapai 1,34 juta ton CO2 ekuivalen, sedangkan jumlah partisipan mencapai 67 Pemakai jasa karbon, demikian menurut data Ke website IDX Carbon.
Unit karbon Ke IDX Carbon berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Tempattinggal Kaca (SPE-GRK). Melewati 2 project penurunan emisi, unit SPE-GRK Ke Pasar Reguler terkelompok Di Indonesia Technology Based Solution (IDTBS).
Secara year-to-date (YTD) atau sepanjang 2024 per akhir Juni 2024, nilai perdagangan karbon Ke IDX Carbon mencapai Rp5,88 miliar, Bersama volume 114.486 ton CO2 ekuivalen.Sambil Itu Sebelum diluncurkan Ke 26 September 2023, nilai perdagangan karbon mencapai Rp36,7 miliar, Bersama volume 608 ribu ton CO2 ekuivalen
Upaya Pembuatan IDX Carbon, terang Djustini, diharapkan dapat Memikat Pemakai jasa yang menawarkan sertifikat pengurangan karbon. Ini juga berlaku Untuk pembeli yang ingin mengoffset karbon yang dikeluarkan.
“Kami Berusaha Sebagai terus menunggu beberapa inisiasi, dan mengoptimalkan Pembuatan Di pasar Di negeri,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: IDX Carbon Prospektif, OJK Ungkap Ide Pembuatan Bursa Karbon