Ilmuwan Bersama Harvard University membawa angin segar Untuk mereka yang hidup Bersama diabetes tipe 2 dan obesitas. Studi terbaru menemukan pendekatan alternatif yang Berpeluang lebih efektif mengatasi dua Kebugaran tersebut.
Dikutip Bersama Science Daily, studi yang dipublikasikan Untuk jurnal Cell Metabolism ini Mengejar hubungan Di mikrobioma usus, yakni molekul yang dihasilkan bakteri Untuk usus, Bersama fungsi hati yang memainkan peran besar Untuk metabolisme tubuh dan sensitivitas insulin.
Para peneliti menemukan bahwa molekul-molekul kecil yang diproduksi Dari bakteri usus bergerak Melewati pembuluh darah Ke hati dan Setelahnya Itu Ke seluruh tubuh, memengaruhi cara tubuh mengolah energi, menyimpan lemak, dan merespons insulin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil Temuan Ilmuwan
Di ini, Penanganan diabetes dikenal fokus Di pengendalian kadar gula darah Melewati Terapi dan perubahan Cara Hidup yang lebih sehat. Akan Tetapi, hasil Studi Harvard Menunjukkan bahwa saluran metabolik Di usus dan hati bisa menjadi alternatif lainnya.
Penulis utama studi, Vitor Rosetto Muñoz menjelaskan bahwa vena porta hepatika merupakan jalur pertama yang Merasakan produk mikrobioma usus. Ke hati, metabolit tersebut dapat diubah, diproses, atau dieliminasi Sebelumnya akhirnya masuk Ke sirkulasi sistemik.
“Bersama Meneliti darah yang keluar Bersama usus dan darah perifer yang beredar Ke seluruh tubuh, kami dapat melihat secara lebih jelas metabolit mana yang berasal Bersama mikrobioma usus dan bagaimana pengaruhnya Pada metabolisme hati serta Kesejajaran metabolik,” ujar Muñoz, dikutip Bersama Science Daily, Selasa (16/12/2025).
Mencoba Di Hewan Tikus
Untuk Studi ini, para ilmuwan Meneliti metabolit Di tikus Bersama tingkat kerentanan berbeda Pada obesitas dan diabetes tipe 2.
Hasilnya, tikus sehat Memiliki 111 metabolit yang diperkaya Ke vena porta hepatika. Akan Tetapi, jumlah tersebut turun drastis menjadi 48 ketika tikus yang secara genetik rentan diabetes diberi Pola Makan tinggi lemak.
Temuan ini Menunjukkan bahwa pola makan dan faktor lingkungan sangat memengaruhi distribusi metabolit Untuk tubuh. Selain faktor lingkungan, latar Dibelakang genetik juga terbukti memainkan peran penting.
Profil metabolit Di tikus yang rentan Pada sindrom metabolik berbeda signifikan dibandingkan tikus yang secara alami resisten, menegaskan bahwa Komitmen Di genetik, mikrobioma usus, dan lingkungan sangat kompleks.
Akan Tetapi pandangan Mutakhir ini bukannya tanpa tantangan. Pertama, hasil Di ini berasal Bersama Studi Di hewan. Uji coba Di manusia diperlukan Untuk mengonfirmasi bahwa metabolit tertentu Memiliki efek Di obesitas dan diabetes manusia.
Halaman 2 Bersama 2
(dpy/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kabar Baik Bersama Ilmuwan Harvard! Ada Cara Mutakhir Atasi Diabetes-Obesitas











