Sebuah Studi mengungkapkan ada golongan darah tertentu yang Memiliki risiko serangan stroke lebih besar. Golongan darah Memiliki penanda kimia, seperti A, B, AB, dan O, yang disebut antigen dan ada Ke permukaan sel darah merah. Tetapi, Ke golongan darah utama itu, juga ada variasi halus yang disebabkan Dari mutasi gen tertentu.
Para peneliti Meneliti data Bersama 48 studi genetik, mencakup Di 17 ribu pasien stroke dan hampir 600 ribu orang tanpa stroke. Semua peserta berusia Di 18 hingga 59 tahun.
Hasilnya Menunjukkan hubungan yang jelas Di gen yang bertanggung jawab atas subtipe darah A1 dan risiko stroke Ke usia muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jumlah orang yang Merasakan stroke dini Meresahkan. Mereka yang terkena lebih Mungkin Saja meninggal akibat kejadian yang mengancam jiwa ini, dan para penyintas Berpeluang Berusaha Mengatasi puluhan tahun Penyandang Disabilitas. Meski begitu, Studi tentang penyebab stroke dini masih sangat sedikit,” ucap peneliti neurolog vaskular Bersama University of Maryland, Steven Kittner, dikutip Bersama ScienceDirect, Jumat (12/12/2025).
Pemeriksaan genom secara luas menemukan dua lokasi yang sangat Yang Berhubungan Bersama Bersama peningkatan risiko stroke lebih awal. Salah satunya bertepatan Bersama lokasi gen penentu golongan darah.
Analisis kedua yang Memusatkan Perhatian Ke jenis gen golongan darah tertentu menemukan orang Bersama variasi gen golongan darah A Memiliki risiko stroke Sebelumnya usia 60 tahun sebesar 16 persen lebih tinggi dibanding Penduduk Dunia Bersama golongan darah lain.
Sambil Itu, mereka yang Memiliki gen golongan darah O1 Memiliki risiko 12 persen lebih rendah.
Meski demikian, peneliti menekankan peningkatan risiko stroke Ke orang Bersama golongan darah A tergolong kecil, Agar tidak diperlukan kewaspadaan atau pemeriksaan khusus Untuk kelompok ini.
“Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A dapat Meningkatkan risiko, tetapi kemungkinan hal ini berkaitan Bersama faktor pembekuan darah seperti trombosit, sel yang melapisi pembuluh darah, serta protein lain Di sirkulasi, yang semuanya berperan Di proses pembentukan bekuan darah,” ungkap Kittner.
Kittner menuturkan studi lanjutan perlu dilakukan Sebagai Ke kelompok etnis lainnya. Ke Studi tersebut, peserta studi berasal Bersama Amerika Utara, Eropa, Jepang, Pakistan, dan Australia.
Jumlah orang non-Eropa yang terlibat Di Studi hanya Di 35 persen. Sampel yang beragam dapat memperjelas makna temuan tersebut.
“Kami jelas memerlukan studi lanjutan Sebagai memperjelas mekanisme peningkatan risiko stroke ini,” tandasnya.
Halaman 2 Bersama 2
(avk/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terungkap Golongan Darah yang Lebih Berisiko Kena Stroke, Ini Alasannya











